Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pagi ini, Rabu (23/5/2018) sempat menembus level 14.200.
Pada pk. 10.07 WIB, rupiah berada di angka Rp14.196 per dolar AS atau melemah 54 poin (0,38%), dan sempat menembus 14.204.
“Pertemuan AS-China soal perdagangan mengalami deadlock,” kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim kepada Bisnis, Rabu (23/5/2018) ketika ditanya sentimen utama penekan rupiah pagi ini.
Dia mengemukakan sebenarnya arah perundingan sudah positif ditangkap pasar, setelah Menkeu AS membeberkan sejumlah kesepakatan.
Seperti diketahui kemarin ada pernyataan jika China bersedia menaikkan jumlah komoditas yang akan dibeli dari AS, untuk memperkecil defisit neraca perdagangan antara kedua negara.
“Tapi tadi malam (Presiden AS) Trump memberi komentar, tidak puas dengan kesepakatan perdagangan dengan China yang terjadi pekan lalu. Karena belum ada kesepakatan tentang keseimbangan perdagangan AS dan China,” kata Ibrahim.
Hal itu dikemukakan Trump meski pihak China telah mengumumkan melakukan pemotongan tarif kendaraan dan suku cadang.
Komentar Trump tersebut ujarnya, memengaruh laju indeks dolar pada perdagangan hari ini. Indeks dolar AS merupakan tolok ukur untuk mengukur posisi mata uang Paman Sam terhadap mata uang utama lainnya.
Seperti diketahui pada pk. 10.07 WIB, indeks dolar AS berbalik arah. Indeks melejit naik 0,12% ke 93,725 setelah di awal perdagangan sempat melemah.