Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika serikat pagi ini, Rabu (23/5/2018) sempat menembus level 14.200.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengemukakan pelemahan rupiah terjadi di saat pasar masih memantau kemungkinan kembali dinaikkannya suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Rate).
“Potensi pelemahan rupiah masih akan terbuka selama pasar fokus pada sentimen kenaikan suku bunga acuan AS,” kata Ariston kepada Bisnis.com, Rabu (23/5/2018).
Dia mengemukakan apabila tidak ada laporan mengenai buruknya data ekonomi AS terutama data pertumbuhan PDB, tenaga kerja dan inflasi, serta tidak adanya laporan data ekonomi Indonesia yang bagus seperti data pertumbuhan ekonomi dan neraca perdagangan (trade balance), rupiah diprediksi masih akan tetap melemah.
Seperti diketahui, besok atau Rabu waktu AS akan diumumkan notula dari rapat pejabat Federal Reserve yang digelar 1-2 Mei.
Pasar memperkirakan dalam catatan tersebut akan ada informasi terkait jumlah kenaikan suku bunga tahun ini, yang diperkirakan sebanyak 2-3 kali.
Jadwal rapat Fed
- 12-13 Juni
- 31 Juli-1 Agustus
- 25-26 September
- 7-8 November
- 18-19 Desember