Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa menyentuh level tertinggi barunya sejak awal Februari pada perdagangan Selasa (22/5/2018), didorong penguatan saham produsen mobil dan bank berikut pulihnya saham Italia saat proses pembentukan pemerintahan koalisi antikemapanan di negara tersebut mandek.
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 naik 0,3%, memperpanjang penguatan yang juga dibukukan pada perdagangan Senin (21/5/2018). Saham sejumlah produsen mobil menguat akibat pemangkasan tarif impor China.
Saham Volkswagen, BMW, dan Daimler berada di antara pendorong terbesar terhadap Stoxx, dengan kenaikan antara 1,5%-2,5%, setelah pemerintah China menyatakan akan memangkas tarif impor untuk mobil penumpang dan suku cadang mobil mulai 1 Juli.
Sektor otomotif Eropa pun naik 0,9%. Saham Fiat Chrysler di Italia ikut mengalami kenaikan sebesar 1,6%, sekaligus membantu indeks FTSE MIB Italia naik 0,5% dan pulih setelah tertekan oleh risiko politik di negara tersebut akhir-akhir ini.
Sementara itu, saham bank Italia naik 1,6% saat rencana oleh partai 5-Star dan League yang antikemapanan untuk membentuk pemerintahan terlihat mandek. Presiden Sergio Mattarella dikabarkan mengupayakan konsultasi lebih lanjut atas usulan untuk posisi perdana menteri.
Beberapa investor meragukan pemerintah koalisi akan dapat melanjutkan rencana pengeluaran besar yang telah mengkhawatirkan pasar, serta membawa imbal hasil obligasi Italia ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun.
“Saya tidak tahu berapa lama koalisi ini akan bertahan. Ada banyak hal negatif di sekitarnya tetapi saya akan terkejut jika koalisi dapat benar-benar berjalan,” kata Christopher Peel, chief investment officer di Tavistock Wealth.
“Tentu saja Italia adalah masalah tetapi ketegangan geopolitik tampaknya telah mereda saat ini sejauh yang saya ingat,” tambahnya, seperti dikutip Reuters.
Saham telekomunikasi di Prancis ikut menjadi pendorong penguatan selama sesi perdagangan, setelah kepala regulator telekomunikasi negara itu menghidupkan kembali wacana tentang kemungkinan merger di sektor ini, dalam komentar kepada surat kabar Le Monde.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
