Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten dalam risetnya yang diterima pagi ini, Senin (21/5/2018).
Octavianus Marbun, analis Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi enam emiten tersebut sebagai berikut:
- MERK Akan Jual Segmen Consumer Health Kepada P&G
PT Merck Tbk (MERK) berencana melakukan penjualan segmen usaha Consumer Health Perseroan kepada pihak ketiga yakni PT Procter & Gamble Home products Indonesia (P&G). Rencana transaksi ini berdasarkan permintaan dari Merck Holding GmbH pemegang 73,99% saham perseroan setelah induk mereka berkomitmen melepas usaha Consumer Health secara global. Harga rencana transaksi sejumlah Rp1.384.461.440.000 dimana harga tersebut melebihi 50% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2017. Perseroan akan memintakan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan digelar 25 Juni 2018.
- TIRA Akan Jual Aset dan Bisnis Gas Industri Senilai Rp102,5 Miliar
PT Tira Austenite Tbk (TIRA) akan melakukan penjualan aset dan bisnis gas industri miliknya kepada PT Hacienda Ocean Industries (HOI) dimana perjanjian jual beli aset telah ditandatangani pada 30 April 2018 antara perseroan dengan HOI. Nilai transaksi penjualan aset ini sebesar Rp102,5 miliar dimana transaksi ini ini dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2018. Transaksi ini dilaksanakan untuk mengembangkan usaha perseroan dan mendukung pertumbuhan bisnis perseroan sehingga dapat meningkatkan daya saing perseroan. Setelah transaksi ini selesai, perseroan diharapkan akan mampu fokus untuk mengembangkan divisi special steel dan anak usaha perseroan.
- TRST Anggarkan Capex Rp150 Miliar Untuk Tambah Kapasitas
Untuk meningkatkan kinerjanya pada masa mendatang, PT Trias Sentosa Tbk (TRST) tahun ini mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 150 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menambah kapasitas produksi dengan mendatangkan tiga mesin metalizer baru. Meskipun ekonomi dibayangi dengan kenaikan harga minyak dunia dan fluktuasi dolar AS, tapi perseroan optimis permintaan kemasan fleksibel (flexible packaging) tetap akan tumbuh. Sekarang utulisasi mesin sudah mencapai 85%-90%, sehingga perseroan harus menambah kapasitas produksi dengan menambah 3 mesin baru. Ketiga mesin tersebut diharapkan akan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2018.
- Fitch Revisi Prospek Peringkat AGII Menjadi Positif Dari Stabil
Fitch Ratings Indonesia telah merevisi Outlook pada Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) menjadi Positif dari Stabil dan menegaskan peringkat pada 'A- (idn)'. Revisi Outlook mencerminkan rencana deleveraging perusahaan, yang dapat mengakibatkan leverage, diukur dengan utang bersih yang disesuaikan / operasi EBITDAR, jatuh ke kurang dari 3,5x, tingkat di mana Fitch akan mempertimbangkan tindakan peringkat positif, dalam dua tahun ke depan. Profil keuangan Aneka Gas menunjukkan peningkatan, didukung oleh ekspansi kapasitas, dan posisi pasar yang kuat dengan hambatan masuk yang tinggi.
- LCKM Akan Selesaikan Dua Kontrak Pembangunan Tower
PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM)menyelesaikan dua kontrak pembangunan tower senilai Rp10 miliar. Dua kontrak baru ini merupakan bagian dari terget perusahaan untuk membangun 340 tower baru di tahun ini. Dua kontrak yang tengah dijajaki oleh perusahaan dengan dua perusahaan tower yakni PT Komet Infra Nusantara dan PT Bali Tower. Perseroan juga berencana akan ekspansi usaha perusahaan di bidang pemasangan fiber optic dan perawatan tower akan dimulai pada bulan Maret depan. Perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh dari pelepasan saham perdananya ini sebesar Rp 2,82 miliar untuk modal kerja di bisnis barunya.
- SRIL Akan Bagi Dividen Rp7,99/saham
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) membagikan dividen sebesar 17,47% dari total laba bersih sepanjang 2017 atau setara dengan Rp 163,6 miliar. Jumlah dividen yang dibagikan naik 193% dibandingkan nilai total dividen yang dibagikan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 55,78 miliar. Pemegang saham akan menerima Rp7,99 dari setiap saham yang dimiliki. Tahun lalu perusahaan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14,60%