Bisnis.com, JAKARTA—Volume penjualan PT Semen Indonesia Tbk. sepanjang April sebesar 2,7 juta ton atau naik 8,7% Year on Year atau 4,1% Month on Month menunjukkan capaian positif, tetapi tekanan margin masih terbuka.
Isnaputra Iskandar, Kepala Riset Maybank Kim Eng Sekuritas, mengatakan volume penjualan April didominasi penjualan domestik (79,4%), diikuti volume ekspor (10,5%) dan volume anak usaha Thang Long (10,1%).
Secara year to date (YTD), penjualan SMGR hingga April sudah mencapai 10,0 juta ton, naik 4,4% Year on Year (YoY).
Maybank KE Sekuritas mencatat, pangsa pasar SMGR pada bulan April 2018 adalah 39,6%, turun dari 42,1% pada bulan April 2017. Sementara itu, pangsa pasar YTD adalah 39,4%, turun dari 41,6% di YTD April 2017.
Meskipun pangsa pasar menurun, SMGR tetap menjadi pemain semen terbesar di pasar domestik.
Isnaputra mengatakan, volume YTD April 2018 adalah sejalan dengan perkiraan setahun penuh Maybank KE Sekuritas, sebesar 33,0 juta ton. Volume YTD April setara 30,4% dari proyeksi Maybank.
Volume penjualan semen April secara umum turun 0,1% YoY, tetapi pangsa pasar SMGR turun 6,9% YoY menunjukkan pemain lain lebih agresif. Ini sangat sesuai dengan peningkatan pangsa pasar INTP di bulan April.
Isnaputra mengatakan, sulit untuk menilai area mana SMGR kehilangan pangsa pasar karena kurangnya informasi.
“Meskipun volume domestik naik 2,3% MoM, kami rasa tekanan harga sudah mulai berkurang. Di atas itu, depresiasi IDR dan harga komoditas yang tinggi akan terus menekan marjin. Kami pertahankan rekomendasi tahan dengan target harga Rp9.100,” katanya dalam riset, dikutip Minggu (20/5/2018).
Saham SMGR ditutup di harga Rp8.700 pada Jumat (18/5/2018). Artinya, potensi peningkatan hanya sekitar 4,6%.