Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan terhadap komoditas emas melambat dengan harga logam mulia bergerak mendekati level terendahnya karena treasury yields Amerika Serikat naik hingga 3,11% setelah perilisan data ekonomi AS menunjukkan penguatan.
Pada perdagangan Kamis (17/5) pukul 16.26 WIB, tercatat harga emas memerah. Harga emas spot merosot 1,06 poin atau 0,08% menjadi US$1.289,67 per troy ounce dan secara year-to-date (ytd) turun 1,01%.
Adapun harga emas Comex turun 3,10 poin atau 0,24% menjadi US$1.288 per troy ounce, dan tercatat turun 1,60% selama tahun berjalan. Kemerosotan harga emas itu tertekan oleh pulihnya imbal hasil AS mencapai 3,11%, tertinggi dalam tahun ini.
“Treasury yield yang meninggi dapat memicu pelemahan untuk emas, serta komoditas lainnya yang tidak menawarkan imbal hasil. Dolar AS yang menguat akan membuat emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya,” kata Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures dalam laporan resminya.
“Penguatan dolar AS dalam beberapa waktu terakhir dan tingginya treasury yields pasti menekan harga emas,” ujar John Sharma, ekonom National Australia Bank, dikutip dari Bloomberg, Kamis (17/5/2018).
“Meskipun demikian, tren kenaikan saat ini masih mungkin berbalik karena risiko geopolitik yang kembali memanas,” lanjut Sharma.