Bisnis.com, JAKARTA--PT Intraco Penta Tbk. (INTA) menargetkan penjualan alat berat pada 2018 tumbuh 40% menjadi sekitar 808 unit.
Investor Relations Strategist PT Intraco Penta Tbk. (INTA) Ferdinand D. menyampaikan, pada kuartal I/2018 perusahaan meralisasikan penjualan alat berat sejumlah 251 unit, naik 106% yoy dari kuartal I/2017 sebanyak 122 unit. Adapun, nilai penjualan mencapai Rp551,47 miliar, tumbuh 114% yoy dari sebelumnya Rp257,96 miliar.
"Sampai akhir 2018, kami targetkan penjualan alat berat tumbuh 40%," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (16/5/2018).
Tahun lalu, INTA merealisasikan penjualan alat berat sejumlah 629 unit. Mengacu kepada target 2018, artinya perusahaan membidik pemasaran sebanyak 880 unit.
Menurutnya, sejak 2017 sektor pertambangan cukup bergairah, sehingga permintaan alat berat meningkat. Diperkriakan tren memanasnya harga batu bara masih memberikan angin segar bagi industri alat berat dalam 2 tahun ke depan.
Sektor tambang berkontribusi 69% terhadap total penjualan perseroan pada kuartal I/2018. Selanjutnya, industri umum 13%, infrastruktur 8%, transportasi 8%, dan lain-lain 8%.
Di samping itu, sambung Ferdinand, pada 2018 PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) mendapat jenis alat baru dari Volvo CE, seperti Rigid Dump Truck. IPPS adalah anak perusahaan INTA untuk lini usaha alat berat merk Volvo dan SDLG di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Per Maret 2018, nilai penjualan alat berat merk Volvo dan SDLG mencapai 94%. Dari sisi jumlah unit, kedua merk berkontribusi 59%.