Bisnis.com, JAKARTA— Proyek infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah terus mengerek kinerja emiten-emiten konstruksi pada kuartal I/2018.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, dari laporan keuangan kuartal I/2018 emiten konstruksi, mayoritas mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit. Bahkan, dua kontraktor Badan Usaha Milik Negara mencatatkan pertumbuhan bottom line lebih dari 200%.
Kendati demikian, kinerja laba bersih dan pendapatan dua kontraktor swasta PT Totalindo Eka Persada Tbk. dan PT Mitra Pemuda Tbk. terkoreksi secara tahunan pada kuartal I/2018. Bahkan, koreksi laba bersih Totalindo Eka Persada mencapai 64,66% secara tahunan pada periode tersebut.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. misalnya, mengantongi laba bersih Rp73,28 miliar pada kuartal I/2018. Pencapaian itu tumbuh 282,86% dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan kontribusi terbesar pendapatan perseroan berasal dari proyek infrastruktur dan properti pada kuartal I/2018. Adapun, pekerjaan infrastruktur yang dimaksud yakni light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbkk. juga membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 313,45%. Kontraktor pelat merah yang baru saja merombak jajaran direksi itu mengantongi laba bersih Rp1,52 triliun, menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan BUMN konstruksi lainnya.
Baca Juga
Kendati demikian, arus kas bersih dari aktivitas operasi perseroan tercatat minus Rp1,76 triliun. Namun, posisi tersebut menyusut dari minus Rp5,50 triliun pada 31 Desember 2017.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti menjelaskan bahwa perseroan mendapatkan kas atas pembayaran dari proyek yang sudah selesai pada kuartal I/2018. Adapun, dana segar diterima dari pekerjaan ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan ruas tol Ngawi-Kertosono.
Selanjutnya, PT PP (Persero) Tbk. menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di level 20%. Perseroan mengamankan laba bersih Rp156,10 miliar pada kuartal I/2018.
Direktur Keuangan PP Agus Purbianto menjelaskan bahwa kontributor terbesar pendapatan perseroan terbesar berasal dari sektor konstruksi dan engineering procurment construction (EPC). Pasalnya, lini bisnis tersebut menyumbangkan pendapatan hingga 78% pada kuartal I/2018.
“Properti berkontribusi 17% dan sisanya sektor lain seperti sewa alat dan beton pracetak. Proyeksi kuartal II/2018 masih tidak jauh berbeda,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (1/5).
Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Steve Kosasih mengungkapkan laba bersih perseroan tergerus secara tahunan akibat investasi yang dilakukan yang perseroan. Salah satunya, investasi jalan tol yang telah beroperasi namun belum mencapai break event point atau balik modal.
“Kalau tol sudah beroperasi tidak bisa dikapitalisasi lagi,” jelasnya.
Dari sisi kontraktor swasta, kinerja keuangan PT Acset Indonusa Tbk. juga terkerek proyek infrastruktur pada kuartal I/2018. Kontribusi pendapatan dari sektor tersebut mencapai 72%.
“Sektor infrastruktur masih menjadi pendongkrak pendapatan kami,” ujar Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari.
Secara detail, Maria menjelaskan bahwa progres proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan oleh perseroan yakni jalan tol layang Jakarta-Cikampek II, jalan tol Jakarta Outer Ring Road II: Kunciran-Serpong, dan LRT Cawang-Dukuh Atas.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk. Mahmilan Sugiyo Warsana mengklaim kinerja keuangan perseroan masih sejalan dengan target perseroan pada 2018. Realisasi kinerja pendapatan dan laba bersih diatas 20% dari target yang dipasang tahun ini.
“Untuk target market kami masih fokus di bangunan tinggi dengan kualitas premium,” jelasnya.
Di sisi lain, Investor Relation PT Nusa Raya Cipta Tbk. Veronika menjelaskan bahwa kinerja perolehan kontrak dan keuangan perseroan berada dalam tren positif pada kuartal I/2018. Akan tetapi, posisi arus kas perseroan negatif akibat pembayaran piutang yang akan masuk mulai kuartal II/2018.
“Nanti mulai kuartal II/2018 akan mulai terlihat arus pembayaran piutang,” tuturnya.
Nusa Raya Cipta mengantongi pendapatan Rp682,98 miliar pada kuartal I/2018. Dari sisi laba bersih, perseroan membukukan pertumbuhan 99,85% secara tahunan pada periode tersebut dengan mengantongi Rp41,27 miliar.