Bisnis.com, JAKARTA – Harga kontrak kakao untuk pengiriman Juli 2018 melonjak 3,55% atau 96 poin menjadi US$2.800 per ton pada perdagangan ICE berjangka di New York, Rabu (18/4/2018), setelah mencapai level tertinggi di posisi US$2.856 untuk kontrak teraktif sejak 28 September 2016.
Berdasarkan data Bloomberg, keseluruhan perdagangan kakao naik 55% di atas rata-rata 100 hari. Pada kuartal I di pasar Eropa, pengolahan kakao merangkak naik ke posisi 5,5,% dan tercatat sebagai kenaikan tertinggi.
“Pengolah kakao telah mengerahkan seluruh kapasitas yang dimiliki agar bisa mengambil keuntungan dari pelemahan harga pada 2 tahun lalu,” kata Judy Ganes-Chase, Presiden J. Ganes Consulting di New York.
Tahun ini, harga kakao melambung 48% karena panen di Afrika Barat surut dan permintaan global meningkat.
“Pengolah kakao kemungkinan telah mengumpulkan pasokan dalam bentuk bubuk dan minyak padat yang cukup, dan data yang muncul pada kuartal mendatang diprediksi akan lebih rendah karena adanya penurunan margin,” ujar Ganes.