Bisnis.com, JAKARTA—PT XL Axiata Tbk. menuntaskan penataan ulang (refarming) blok frekuensi 2.100 MHz lebih cepat dari yang dijadwalkan perusahaan.
“Selama proses penataan ulang, tidak ada kendala yang berarti, proses terakhir berlangsung di sejumlah area di wilayah Jawa Barat," kata Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, Selasa (10/4/2018).
Dia mengatakan durasi penataan ulang frekuensi yang dilakukan oleh emiten berkode saham EXCL itu berlangsung lebih cepat 16 hari dari waktu semula yang telah ditetapkan yaitu 25 April 2018.
Dalam penataan frekuensi itu, ujarnya, proses eksekusinya berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal dan jaringan tetap beroperasi secara normal.
"Eksekusi penataan ulang frekuensi yang lebih singkat memungkinkan XL Axiata dapat segera meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan mengoptimalkan penggunaan spektrum 4G yang lebih lebar," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk memberikan layanan internet cepat pita lebar (broadband) yang lebih maksimal kepada masyarakat.
Proses penataan ulang frekuensi 2100 MHz telah dimulai pada 15 Januari 2018 di area Papua, Maluku, dan Sulawesi.
Tim teknis XL Axiata telah memiliki pengalaman yang sangat baik terkait eksekusi penataan frekuensi, setelah sebelumnya juga telah berhasil mengeksekusi penataan ulang pada spektrum 1800 MHz.
Selain itu, teknis proses penataan ulang frekuensi yang dilakukan saat ini jauh lebih sederhana, sehingga dapat diselesaikan lebih cepat tanpa kendala.
Refarming merupakan proses penataan ulang dari penempatan blok frekuensi oleh seluruh operator, sehingga pada posisi akhir setelah proses penataan ini, seluruh blok frekuensi yang ditempati oleh masing masing operator akan berurutan, sehingga lebih efisien untuk menggelar layanan broadband.
Secara keseluruhan, proses refarming yang dilakukan seluruh operator akan berakhir pada 11 April 2018.