Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Hindari Saham Perdagangan, Bursa Jepang Rebound

Bursa saham Jepang berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Senin (9/4/2018), saat investor membeli saham yang tidak terlalu rentan terhadap gesekan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Senin (9/4/2018), saat investor membeli saham yang tidak terlalu rentan terhadap gesekan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,18% atau 3,02 poin di level 1.716,28 dan berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,38% atau 6,58 poin di level 1.725,88. Dari 2.059 saham pada indeks Topix, 1.099 saham di antaranya menguat, 870 saham melemah, dan 90 saham stagnan.

Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. dan Nippon Telegraph & Telephone Corp. yang masing-masing menguat 1,33% dan 1,36% menjadi pendorong utama terhadap rebound Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun indeks Nikkei 225 hari ini berakhir naik 0,51% atau 110,74 poin di level 21.678,26, setelah dibuka turun 0,15% atau 33,19 poin di posisi 21.534,33. Sebanyak 148 saham menguat, 68 saham melemah, dan 9 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang naik 0,76% menjadi pendorong utama terhadap rebound Nikkei, diikuti FamilyMart UNY Holdings Co. Ltd.. (+2,33%) dan Yamaha Corp. (+3,53%).

Pergerakan indeks Topix maupun Nikkei 225 berakhir di zona merah pada sesi perdagangan Jumat (6/4/2018), akibat tertekan penguatan yen.

Pada perdagangan Jumat, nilai tukar yen berakhir menguat 0,43% di posisi 106,92, namun hari ini terpantau melemah 0,17% atau 0,18 poin ke posisi 107,10 per dolar AS pada pukul 13.52 WIB.

Dilansir Bloomberg, Topix membalikkan penurunan awalnya, didorong penguatan saham bank serta perusahaan makanan dan minuman.

“Beberapa investor mungkin telah meningkatkan posisi beli dan memilih saham di sektor terkait permintaan domestik yang kurang terdampak oleh perang dagang,” kata Hajime Sakai, chief fund manager di Mito Securities Co. di Tokyo.

“Investor cenderung menghindari sektor-sektor seperti perusahaan perdagangan yang langsung dirugikan oleh penurunan volume perdagangan internasional,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper