Bisnis.com, SEMARANG—PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk menyebutkan setidaknya terdapat empat proyek yang akan menjadi fokus perusahaan pada tahun ini.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT PP Lukman Hidayat mengatakan, keempat proyek tersebut adalah tol Semarang-Demak, kawasan heritage De Tjolomadoe, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) Putri Cempo di Surakarta serta dua rest area yang berada di di ruas tol Pejagan-Brebes Timur dan Jembatan Tuntang yang ada di ruas tol Bawen-Salatiga.
“Untuk tol Semarang-Demak, kita kerjakan bersama PT Jasa Marga (persero) Tbk. Targetnya Agustus ini mulai bisa kick-off,” kata Lukman kepada Bisnis, Minggu (1/4/2018).
Adapun, tol yang rencannya akan dibangun di sisi pantai utara Jawa Tengah dan difungsikan pula sebagai tanggul tersebut, proses konstruksinya ditargetkan akan dilakukan selama satu tahun atau hingga 2019.
Menurut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek tersebut akan menelan dana investasi sebesar Rp9 triliun.
Sementara itu, terkait proyek rest area di dua ruas tol Pejagan-Brebes Timur dan Bawen-Salatiga, Lukman menyebutkan bahwa pengerjaannya ditargetkan akan selesai pada tahun ini.
Sembarimenunggu penyelesaian pengerjaan, lanjutnya, PT PP juga tengah meninjau kemungkinan untuk mengerjakan proyek serupa di ruas tol Batang-Semarang.
“Untuk di ruas tol Batang-Semarang kita masih lihat konsep bisnisnya seperti bagaimana,” ujarnya.
Selain itu, perusahaan plat merah tersebut juga tengah menyiapkan proyek pengembangan lanjutan kawasan heritage De Tjolomadoe.
Adapun, revitalisasi tahap pertama bekas pabrik gula tersebut telah selesai dilakukan dan baru saja diresmikan pada 24 Maret 2018 lalu.
Menurut Lukman, total luas lahan De Tjolomadoe tersebut mencapai 20 hektare. Sementara itu, dari proses revitaliasi tahap pertama yang telah selesai dikerjakan, lahan yang telah tergarap baru mencapai 6,4 hektare dengan luas bangunan 1,3 hektar.
“Revitalisasi tahap dua kita sedang siapkan. Kemungkinan besar tahun ini akan dimulai dan memakan waktu sekitar lima tahun ke depan. Ini proyek jangka panjang,” lanjutnya.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi De Tjolomadoe tersebut dilakukan melalui program BUMN sinergi. Perusahaan plat merah seperti PT PP, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko (persero) dan PT Jasa Marga Properti membentuk konsorsium yang diberi nama PT Sinergi Colomadu untuk membantu mengelola dan membangun lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX tersebut.
Selanjutnya, terkait proyek PLTS Putri Cempo di Surakarta, PT PP yang tergabung dalam konsorsium bersama beberapa perusahaan, mengaku akan mengebut pengerjaannya supaya target selesai pada akhir 2019 dapat tercapai.
Adapun sebelumnya, Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan pihaknya akan menjaga kontribusi proyek baru secara nasional dari pemerintah sebesar 25% pada tahun ini. Pasalnya, PT PP telah menaikan batasan minimal nilai kontrak baru tiap proyek menjadi Rp300 miliar.
Selain itu, sambungnya, PTPP memilih tidak mengerjakan proyek-proyek yang menggunakan skema pembayaran turn key. Pihaknya pun optimistis PT PP dapat mencapai target kontrak baru Rp49 trilliun dan total bookorder Rp101 triliun pada 2018.
Seperti diketahui, sampai dengan Februari 2018, nilai kontrak baru yang dibukukan perusahaan tersebut telah mencapai Rp5,2 triliun.