Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat fluktuasi yang tinggi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada bulan lalu turut berdampak pada imbal hasil atau return yang dihasilkan oleh reksa dana pasif, terutama reksa dana Exchange Traded Fund (ETF).
Berdasarkan data yang dikutip dari Infovesta Utama, Minggu (25/3/2018), return year to date (ytd) yang dihasilkan oleh sejumlah produk reksa dana ETF bahkan mencatatkan kinerja minus.
Di antaranya adalah Pinnacle Enhanced Syaria ETF produk dari PT Pinnacle Persada Investama yang catatan return ytd -0,925%, Produk PT Indo Premiere Investment Management yakni Premier ETF Indonesia Consumer -1,07%.
Produk lain yang juga mencatatkan kinerja negatif adalah Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds yakni -2,62%, serta produk dari PT Bahana TCW Investment Management yakni ABF IBI Fund yang mencatatkan kinerja -0,38% secara ytd.
Sementara itu, reksa dana ETF yang mampu mencatatkan kinerja cukup moncer sepanjang tahun berjalan adalah RD Premier ETF Indonesia State-Owned Companies sebesar 8,93%, Premier ETF Indonesia Financial yang sebesar 6,28% dan Premier ETF Sminfra 18 yakni sebesar 4,34%. Ketiganya adalah produk dari PT Indo Premiere Investment Management.
Adapun, untuk reksa dana indeks, return tertinggi secara ytd berhasil dicatatkan oleh Indeks MNC36 yang diluncurkan oleh PT MNC Asset Management yakni Indeks MNC 36 yang menghasilkan return sebesar 2,07%.