Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten konsumer pewaralaba KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk. membukukan pendapatan per 2017 senilai Rp5,3 triliun, tumbuh 8,6% dari posisi Rp4,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan 2017, nilai beban pokok penjualan Fast Food Indonesia mencapai Rp1,98 triliun, tumbuh 8,79% dari posisi Rp1,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi masing-masing senilai Rp2,67 triliun dan Rp539,85 miliar per 2017, masing-masing naik 12,65% dan 8,61% dari posisi Rp2,37 triliun dan Rp497,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penaikan beban tersebut pun menekan laba pewaralaba KFC di Indonesia. Hingga 2017, nilai laba tahun berjalan yang dikantongi oleh FAST mencapai Rp166,99 miliar, turun 3,2% dari posisi Rp172,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu juga berdampak pada penurunan harga laba per saham dari posisi Rp87 per 2016 menjadi Rp84 pada 2017.
Sementara itu, nilai aset yang dimiliki oleh emiten bersandi saham FAST per 2017 senilai Rp2,74 triliun, tumbuh 6,61% dari posisi Rp2,57 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Komposisi aset 2017 terdiri dari liabilitas senilai Rp1,45 triliun dan ekuitas Rp1,29 triliun.
Adapun nilai kas dan setara kas yang dimiliki FAST per 2017 senilai Rp795,5 miliar, naik tipis dari posisi Rp791,57 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.