Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Alat Berat Penjualan United Tractors (UNTR) Naik 50%

Penjualan alat berat atau mesin konstruksi PT United Tractors Tbk., (UNTR) pada Januari 2018 mencapai 405 unit, naik 50% dari Januari 2017 sebesar 270 unit.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan alat berat atau mesin konstruksi PT United Tractors Tbk., (UNTR) pada Januari 2018 mencapai 405 unit, naik 50% dari Januari 2017 sebesar 270 unit.

Corporate Secretary PT United Tractors Tbk. Sara K. Loebis menyampaikan, pada Januari 2018 perusahaan menjual 405 unit alat berat, naik 50% secara year on year (yoy). Sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 56%, kemudian konstruksi 23%, perkebunan 13% dan kehutanan 8%.

Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan alat berat sejumlah 4.200 unit, naik 10,87% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit. Artinya, pemasaran pada 2018 sudah mencapai 9,64% target perseroan.

Dari lini bisnis kontrak pertambangan, UNTR memproduksi batu bara (coal getting) sejumlah 8,6 juta ton pada Januari 2018, meningkat dari Januari 2017 sebesar 8,2 juta ton. Tahun lalu, perusahaan merealisasikan volume produksi batu hitam sebanyak 112,6 juta ton.

Sementara itu, volume overburden removal pada Januari 2018 mencapai 66 juta bank cubic meter (BCM), meningkat dari Januari 2016 sejumlah 55 juta BCM. Pada 2017, perusahaan melakukan pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 800,8 juta BCM.

“Untuk kegiatan pertambangan masih dipengaruhi curah hujan yang tinggi,” tuturnya, Kamis (15/3/2018).

Permasalahan cuaca tergambar dari penurunan penjualan batu bara. Pada Januari 2018, pemasaran batu hitam UNTR mencapai 737.000 ton, turun dari Januari 2017 sebesar 985.000 ton. Namun, volume itu meningkat signifikan dari Desember 2017 sejumlah 453.000 ton.

Pada 2017, perusahaan merealisasikan penjualan batu bara sejumlah 6,3 juta ton. Volume itu menurun 8% dari pencapaian 2016 sebesar 6,9 juta ton.

Tahun lalu, perseroan mengantongi pendapatan senilai Rp64,56 triliun, naik 41,76% yoy dari sebelumnya Rp45,54 triliun. Kontribusi lini usaha alat berat mencapai 56%, kontraktor penambangan 46%, pertambangan batu bara 11%, dan konstruksi 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper