Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luas Areal Tanam Kedelai & Jagung AS Seimbang

Departemen Pertanian AS (USDA) memproyeksikan petani setempat akan menanam kedelai dan jagung dalam jumlah yang sama pada musim semi ini. Hal itu menandakan pertama kalinya sejak 1983 bahwa jagung tidak menjadi tanaman utama di Negeri Paman Sam.
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai di salah satu pabrik di Jakarta, Selasa (13/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai di salah satu pabrik di Jakarta, Selasa (13/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Pertanian AS (USDA) memproyeksikan petani setempat akan menanam kedelai dan jagung dalam jumlah yang sama pada musim semi ini. Hal itu menandakan pertama kalinya sejak 1983 bahwa jagung tidak menjadi tanaman utama di Negeri Paman Sam.

“Kedelai mendapatkan keuntungan dari petani AS karena meningkatnya permintaan global, terutama dari China, konsumen kedelai terbesar di dunia sehingga menguntungkan,” papar USDA dikutip Rabu (14/3/2018).

Amerika Serikat ialah negara penghasil dan pengekspor jagung terbesar di dunia dan eksportir kedelai terbesar kedua setelah Brasil.

USDA memproyeksikan penanaman kedelai AS pada 2018 mencapai 90 juta hektare, turun dari tahun lalu sebesar 90,1 juta hektare. Adapun penanaman jagung AS diperkirakan mencapai 90 juta hektare, turun dari skor 90,2 juta hektare pada tahun lalu.

Jagung telah menjadi tanaman AS yang paling banyak ditanam sejak 1983. Pada tahun itu, jumlah hektar penanaman kedelai melampaui jagung lantaran intervensi pemerintah melalui sebuah program yang dirancang untuk menurunkan persediaan jagung pada saat itu dengan membayar petani untuk membiarkan lahan kosong yang seharusnya ditanam dengan jagung.

Berdasarkan jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah analis menunjukkan konsensus pasar untuk menanam kedelai di atas penanaman jagung lantaran lebih banyak keuntungan yang didapat dari penanaman kedelai.

Terpantau, pada perdagangan Rabu (14/3) pukul 08.30 WIB, harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) kontrak teraktif Mei 2018 menetap di level US$1.047 sen per bushel. Secara year to date (ytd), harga tumbuh hingga 8,5%.

Adapun, harga jagung pada waktu yang sama di CBOT mencapai US$390 per ton. Secara year to date (ytd), harga mampu tumbuh hingga 9,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper