Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan produk Xiaomi merupakan penyokong utama kinerja distributor ponsel, voucher, dan gawai, PT Erajaya Swasembada Tbk. pada tahun ini. Pada tahun lalu, Erajaya mampu berjaya di tengah perlanbatan sektor riil.
Riset yang dipublikasikan MNC Sekuritas mengungkapkan Erajaya merupakan diistributor produk selular terbesar d Indonesia, dengan kinerja yang cukup baik. Pada kuartal III/2017, perseroan membukukan pendapatan Rp16,65 triliun atau naik 6,81% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).
“Kenaikan penjualan didukung oleh 2 divisi terbesar yaitu cellular phone and tablet serta electronic vouchers yang mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 2,30% YoY dan 27,58% YoY dengan kontribusi sebesar 80,40% dan 10,28% terhadap total penjualan,” ungkap riset tersebut, Rabu (14/3).
Kinerja emiten dengan kode saham ERAA tersebut juga diuntungkan dengan pertumbuhan kelas menengah dalam negeri yang cukup masif. Boston Consulting Group (BCG) memproyeksikan keas menengah Indonesia akan menjadi 140 juta otang pada 2020.
Adapun, salah satu ancaman besar kinerja perseroan adalah ponsel 4G yang beredar di pasar gelap (black market) yang diprediksi mencapai 20% dari total ponsel beredar.
Maraknya produk yang berasal dari black market dengan perbedaan harga 20%-30% per unitnya menyebabkan Perseroan berpotensi kehilangan pangsa pasar, sehingga diperlukan inovasi yang menarik agar bisa mempertahankan pangsa pasar.
Kendati demikian, MNC Sekuritas tetap merekomendasikan saham ERAA dengan target harga Rp1.200. MNC Sekuritas meyakini strategi pengembangan produk mixed dan peluang pasar device wearable mampu meningkatkan margin perseroan.