Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS pada perdagangan akhir pekan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (9/3), harga emas spot meningkat 1,94 poin atau 0,15% menjadi US$1.323,93 per troy ounce. Dalam waktu yang sama, harga emas Comex kontrak teraktif April 2018 naik 2,30 poin atau 0,17% menuju US$1.324 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS pada perdagangan akhir pekan malah terjatuh 0,077 poin atau 0,09% menjadi 90,102. Harga merosot 2,19% sepanjang tahun berjalan.
Dikutip dari Reuters, Partner investment manager Again Capital di New York John Kilduff menyampaikan, laporan pekerjaan AS menunjukkan kondisi ekonomi dan pertumbuhan yang kuat.
"Namun, dolar AS tergelincir karena kenaikan upah AS yang melambat. Sentimen ini mendukung pandangan Federal Reserve tidak akan mempercepat langkah penaikan suku bunga," paparnya.
Pada Jumat (9/3) waktu setempat, Departemen Tenaga Kerja AS merilis tiga data tenaga kerja periode Februari 2018, yakni Non Farm Payroll (NFP), peningkatan upah per jam atau average hourly earnings, dan tingkat pengangguran.
Upah per jam naik menurun menuju 0,1% dari sebelumnya 0,3%. Hasil tersebut juga di bawah estimasi konsensus sebesar 0,2%.
Monex Investindo Futures dalam laporannya menuliskan, rencana pertemuan antara AS dengan Korea Utara serta data tenaga kerja yang dirilis ADP pada hari Rabu membuat risk appetite pelaku pasar meningkat. Dampaknya harga emas yang menyandang status safe haven melemah ke level terendah harian ke US$1.316,83 per troy ounce.