Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah aksi korporasi yang akan dilakukan emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk., (UNSP) tertunda akibat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tidak mencapai kuorum.
Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto mengatakan, dalam RUPSLB yang diselenggarakan Kamis (8/3), pemegang saham yang hadir hanya mencapai 240,25 juta lembar saham. Jumlah itu baru mencakup 17,51% dari total pemegang saham sebesar 1,37 miliar lembar saham.
“Karena belum mencapai kuorum, RUPSLB kami tunda paling cepat 10 hari, dan paling lambat 21 hari setelah agenda rapat hari ini,” ujarnya, Kamis (8/3/2018).
Ada empat agenda yang menjadi mata acara RUPSLB. Pertama, persetujuan pembelian kembali 6 saham seri B dengan nominal Rp100 per lembar yang timbul akibat pelaksanaan reverse stock pada Februari 2017.
Kedua, persetujuan atas peningkatan modal dasar perseroan menjadi Rp5,49 triliun dari sebelumnya Rp1,5 triliun. Saat ini, modal ditempatkan dan disetor perusahaan sudah mencapai Rp1,37 triliun, sehingga tersisa sekitar Rp126 miliar.
Ketiga, persetujuan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Bertindak sebagai pembeli siaga ialah 5 kreditur perseroan dengan jumlah total pinjaman yang akan dikonversi menjadi saham sebesar Rp338,43 miliar.
Baca Juga
Keempat, perubahan susunan pengurus perseroan. Menurut Andi, agenda terpenting ialah mata acara kedua sehingga membutuhkan persetujuan 2/3 pemegang saham. Adapun, agenda lainnya cukup dengan persetujuan ½ pemegang saham.
RUPSLB selanjutnya akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada 29 Maret 2018. Bila tidak terjadi kuorum kembali, ada kemungkinan pelaksanakan RUPSLB muncur menjadi Juni 2018 dengan persetujuan Otoritas Jasa keuangan (OJK).