Bisnis.com, TANGERANG – Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berpeluang melepas hingga 12% kepemilikan sahamnya pada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk., untuk diserap langsung oleh investor strategis.
Sebagai, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. tengah menjajaki peluang kerja sama dengan investor strategis berbentuk konsorsium, yang di dalamnya terdapat masing-masing satu perusahaan pemain industri dan perusahaan finansial.
Untuk dapat menarik investor strategis tersebut, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. akan menerbitkan saham baru sebesar 8,28% atau sebanyak-banyaknya 2.337.734.850 lembar untuk dapat diserap langsung oleh investor strategis.
Mulanya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga akan melepas kepemilikan sahamnya pada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. sebesar 10%. Kendati demikian, dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang berlangsung Selasa (6/3/2018), emiten maskapai penerbangan tersebut menyebut berpeluang melepas hingga 12%.
Direktur Keuangan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. Insan Nur Cahyo mengungkapkan, peluang pelepasan saham oleh GIAA hingga 12% memang mencuat, tetapi proses negosiasi dengan induk usaha Garuda Maintenance Facility tersebut dengan investor strategis masih terus berjalan.
“Diskusinya masih terus berjalan intensif. Dalam negosiasi itu, membahas berapa porsi kepemilikan [masing-masing GMFI dan investor strategis] dan harga sahamnya,” ungkap Insan saat ditemui usai RUPS di Tangerang, Selasa (6/3/2018).
Insan menjelaskan alasan divestasi Garuda Indonesia berpeluang meningkat yaitu tergantung dari dana yang sedang dibutuhkan perusahaan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Helmi Imam Satriyono belum menjawab pesan singkat dari Bisnis.
Adapun, saat ini 89,10% saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. dikuasai oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., sedangkan 10,90% sisanya dimiliki oleh publik.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. Iwan Joeniarto menyampaikan perusahaan pada tahun ini menganggarkan belanja modal hingga US$127 juta untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas usaha.
Setengah atau 50% dana belanja modal tersebut nantinya akan dikontribusikan langsung investor strategis, sedangkan sisanya berasal dari pinjaman dan kas internal.