Bisnis.com, JAKARTA—Emiten yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu dan pembangkit listrik PT SLJ Global Tbk., (SULI) mendapatkan laba bersih senilai US$1,35 juta pada, naik 250,54% year on year (yoy).
Dalam laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan pada Selasa (27/2/2018), Direksi SULI menyampaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$1,35 juta. Nilai itu melonjak 250,54% yoy dari sebelumnya US$384.284.
Padahal, pendapatan usaha perseroan pada 2017 menurun 10,58% yoy menuju US$65,92 juta dari sebelumnya US$73,72 juta. Beban pokok pendapatan usaha juga berkurang menjadi US$58,77 juta dari 2016 senilai US$60,67 juta.
Alhasil, laba bruto SULI mencapai US$7,15 juta pada tahun lalu, merosot dari 2016 sebesar US$13,05 juta. Laba usaha juga terkoreksi menjadi US$4,28 juta dari sebelumnya US$6,73 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan mencapai US$546.092 dari 2016 senilai US$593.704. Adapun, melonjaknya laba bersih SULI didukung manfaat (beban) pajak penghasilan.
"Tahun lalu, perseroan mendapat pemasukan dari manfaat penghasilan tangguhan sebesar US$811.784. Sedangkan pada 2016, perusahaan mendapatkan beban pajak penghasilan sejumlah US$210.256," papar manajemen.
Baca Juga
Oleh karena itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dapat melonjak 250,54% yoy menjadi US$1,35 juta dari sebelumnya US$384.284.
Total liabilitas SULI mencapai US$51,68 juta, turun dari tahun lalu sebesar US$67,97 juta. Liabilitas jangka pendek turut merosot pada 2017 menjadi US$29,97 juta dari sebelumnya US$39,04 juta.
Ekuitas atau defisiensi modal neto meningkat menuju US$867,801 dari sebelumnya rugi US$15,44 juta. Total aset SULI pada 2017 pun turun menjadi US$82,53 juta dari 2016 sebesar US$91,57 juta.