Bisnis.com, JAKARTA — Kantor akuntan publik, BDO Indonesia tengah menangani tujuh klien yang siap melakukan intial public offering (IPO) pada tahun ini.
Head of Valuation BDO Indonesia, Panca Arief Jatmika mengatakan tujuh klien berasal dari perusahaan pertambangan, hotel dan perusahaan kimia. Namun, pada semester I/2018, hanya ada dua perusahaan yang akan listing di pasar modal Indonesia.
“Akan ada dua perusahaan yang sudah bisa [listing] pada semester I/2018, sisanya pada semester II/2018,” ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (14/2/2018).
Panca mengungkapkan, salah satu emiten yang siap melantai pada semester I/2018 adalah perusahaan pertambangan. Namun, pihaknya enggan menyebutkan nama dan jumlah aset yang dimiliki oleh calon emiten tersebut.
Untuk calon emiten yang akan melantai pada paruh kedua tahun ini, Panca menilai masih membutuhkan waktu untuk melakukan pembenahan dari sisi proses administrasi. Proses penelaahan dan persiapan masih terus dilakukan untuk memuluskan rencana IPO.
Pada tahun ini, 17 provinsi di Indonesia akan melakukan pemilihan kepala daerah rentak. Menurutnya, hal tersebut tidak akan memberikan dampak negatif kepada rencana emiten untuk mencatatkan saham perdana di pasar modal.
Dia mengungkapkan, tak ada hal yang perlu dikhawatirkan saat Pilkada serentak, selama pemerintah mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan keamanan. Selain itu, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) masih cukup bagus, sehingga calon emiten menilai pasar modal semakin prospektif.
Adapun BDO Indonesia adalah kantor akuntan publik yang memiliki unit usaha antara laindi bidang pajak, valuasi dan keuangan perusahaan.