Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI IHSG: Pekan Ini Indeks Berpotensi Menguat Terbatas

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi bergerak mixed, seiring masih adanya risiko perlemahan dari kenaikan imbal hasil pasar ekuitas Amerika Serikat yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi bergerak mixed, seiring masih adanya risiko perlemahan dari kenaikan imbal hasil pasar ekuitas Amerika Serikat yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Pada penutupan perdagangan Jumat (9/2), IHSG berbalik melemah pada akhir perdagangan, menyusul perlemahan bursa saham regional dan global. IHSG ditutup melemah 0,6% atau 39,11 poin ke level 6.505,52 setelah dibuka dengan penurunan 0,82% atau 53,35 poin di posisi 6.491,29.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.460,64– 6.505,52. Dari 571 saham yang diperdagangkan Jumat, sebanyak 101 saham menguat, 268 saham melemah, dan 202 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong oleh sektor tambang yang merosot 2,48%, disusul sektor aneka industri yang turun 1,76%. Adapun hanya sektor industri dasar yang menguat 1,83%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,85% atau 5,04 poin ke level 589,22, setelah pada perdagangan Kamis (8/2) ditutup menguat 0,17% di posisi 594,26.

Aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing menembu Rp1 triliun pada perdagangan hari Jumat (9/2). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net sell asing mencapai Rp1,75 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,15 miliar lembar saham senilai Rp3,53 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat mencapai 710,94 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,77 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp8,22 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 11,57 miliar lembar saham.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan pada perdagangan awal pekan ini, pasar masih dibayangi oleh sejumlah faktor yang dapat memengaruhi volatilitas saham. Perlemahan rupiah pun merupakan yang terendah sejak 2016 sehingga BI memutuskan mengintervensi situasi.

“IHSG secara teknikal membentuk pola candlestick bullish counter attack dengan terkonsolidasi positif pada level lower bollinger bands. Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area dekat oversold dengan crossing line mengarah pada pergerakan positif,” ungkap Lanjar melalui riset.

Menurutnya, IHSG pada pekan ini akan bergerak mixed dengan penguatan terbatas dalam rentang 6.450—6.550. beberapa saham yang dapat diperhatikan yaitu AKRA, ANTM, BBRI, BMTR, JSMR, SMGR, BRPT, INKP.

Adapun, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan masih ada beberapa faktor yang berpotensi mengerek IHSG seperti nilai tukar yang tergolong stabil, penguatan harga komoditas, dan rilis beberapa kinerja emiten yang cukup baik.

“Faktor pendukung lain adalah masih kuatnya fundamental perekonomian kita yang menunjukkan kondisi dalam keadaan stabil sehingga menambah daya tarik bagi investor yang akan memulai langkah investasi di awal tahun,” jelas William.

Dia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 6.413—6.602 dengan beberapa saham yang perlu diperhatikan yaitu KLBF, MYOR, ICBP, WTON, BJTM, ROTI, HMSP, TLKM, dan EXCL.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper