Bisnis.com, JAKARTA - Energy Information Administration (EIA) dalam laporan Short Term Energy Outlook (STEO) memperkirakan harga rata—rata minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$56 per barel di 2018.
Harga minyak WTI memiliki selisih US$4 per barel dari minyak Brent, turun dari selisih harga rata—rata US$6 per barel yang terlihat pada kuartal empat di 2017.
“Penurunan selisih harga WTI dan Brent didasarkan pada asumsi bahwa kendala pada kapasitas minyak mentah yang diangkut dari pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma ke Pantai Teluk AS secara bertahap akan berkurang,” papar EIA.
Tercatat pada penutupan perdagangan Kamis (1/2), harga minyak WTI untuk pengiriman Maret 2018 menguat 1,07 poin atau 1,7% menjadi US$65,80 per barel di New York Merchantile Exhange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 12% di atas rata—rata 100 hari.
Pada perdagangan Jumat (2/2) pukul 11.45 WIB, harga telah bergerak makin menguat dengan kenaikan 0,28 poin atau 0,43% menuju level US$66,08 per barel dengan dibuka menguat di level US$65,99 per barel.
EIA menjelaskan bahwa harga diperkirakan bergerak mencapai level lebih rendah dari harga saat ini lantaran berpotensi mendorong peningkatan produksi global untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Baca Juga
EIA menambahkan, harga rata—rata minyak harian dan bulanan dapat bervariasi secara signifikan dari perkiraan rata—rata tahunan karena perkembangan ekonomi global dan kondisi geopolitik dalam beberapa bulan mendatang berpotensi mendorong harga minyak lebih tinggi ataupun lebih rendah dari perkiraan STEO saat ini.