Bisnis.com, JAKARTA—Emiten barang-barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk. berhasil membukukan laba bersih senilai Rp7 triliun, atau meningkat 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba bersih emiten bersandi saham UNVR ini didongkrak raihan pendapatan yang bertumbuh. Hingga Desember 2017, nilai pendapatan yang dibukukan UNVR mencapai Rp41,2 triliun, naik 2,9% dibandingkan posisi 2016 senilai Rp40 triliun. Di tengah pertumbuhan pasar yang masih lemah, UNVR pun berhasil mencatatkan pertumbuhan.
Sancoyo Antarikso, Direktur & Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia mengatakan, tantangan bisnis pada 2017 adalah rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga. Hal itu menekan pertumbuhan industri barang-barang konsumsi di Indonesia. Dia mengatakan, nilai pendapatan dan laba yang dirilis adalah kinerja yang belum diaudit.
Baca Juga
“Dengan strategi yang kuat di sepanjang tahun, Univeler dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang penuh dengan tantangan,” tulis Sancoyo dalam keterangan resmi, Jumat (2/2/2018).
Dia mengatakan, kinerja yang diaudit bakal dirilis pada akhir Februari 2018. Pasar UNVR terbagi dalam dua kategori yakni home and personal care serta food dan refreshment. UNVR memiliki 9 pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.
Sancoyo menuturkan, strategi yang dilakukan dengan memahami kebutuhan konsumen serta fokus pada pelaksanaan dan efisiensi di semua lini operasi. Menurutnya, dengan strategi itu dan dengan mempertahankan komitmen UNVR dapat memberikan nilai lebih dan tumbuh secara kompetitif.