Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi jasa gadai milik negara, PT Pegadaian (Persero) bersiap melunasi obligasi jatuh tempo pada 2018 senilai Rp2,5 triliun dimana salah satu sumber dananya berasal dari obligasi yang akan diterbitkan oleh perusahaan pada tahun ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, Pegadaian memiliki 4 seri obligasi jatuh tempo pada 2018 yaitu Rp1,3 triliun (jatuh tempo pada 7 Mei), Rp177 miliar (9 Juli), Rp63,5 miliar (11 Juli) dan Rp1 triliun (13 Oktober).
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan apabila pasar memungkinan perusahaan akan menerbitkan obligasi senilai Rp3,5 triliun pada tahun ini.
Menurutnya, perusahaan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan obligasi senilai total Rp6 triliun. “(Sudah) terbit Oktober 2017 senilai Rp2,5 triliun,” katanya ketika dihubungi, Kamis (11/1/2018).
Jumlah obligasi Pegadaian yang jatuh tempo pada 2018 mencapai sekitar 20% dari seluruh obligasi berdenominasi Rupiah yang diterbitkan oleh BUMN di bawah Kementerian BUMN yang akan jatuh tempo pada tahun ini sebesar Rp12,22 triliun.
Seperti diketahui, Pegadaian merupakan BUMN yang relatif rutin menerbitkan obligasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015, perusahaan menerbitkan obligasi senilai Rp2,9 triliun, sebelumnya senilai Rp960 miliar pada 2014, kemudian Rp1,22 triliun pada 2013, Rp1 triliun pada 2012 dan Rp1 triliun pada 2011.
Di samping penerbitan obligasi, ujar Teguh, perusahaan juga mencari sumber pendanaan lain seperti penambahan pinjaman dari instrument syariah jangka menengah dengan nilai Rp1 triliun-Rp2 triliun pada 2018.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan pihaknya mematok pendapatan Rp12,5 triliun pada 2018 atau meningkat 16% dibandingkan dengan target pendapatan Rp10,77 triliun pada 2017.