Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPRO Bukukan Laba Bersih Rp440 Miliar Sepanjang 2017

Emiten properti PT PP Properti Tbk. mengumumkan telah membukukan laba bersih senilai Rp440 miliar sepanjang tahun 2017, meningkat 20,5% dibandingkan capaian 2016 senilai Rp365 triliun.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT PP Properti Tbk. mengumumkan telah membukukan laba bersih senilai Rp440 miliar sepanjang tahun 2017, meningkat 20,5% dibandingkan capaian 2016 senilai Rp365 triliun.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, mengatakan bahwa prioritas utama jajaran manajemen emiten dengan ticker PPRO ini adalah peningkatan kinerja dengan tetap fokus pada kesehatan keuangan.

Pencapaian pemasaran 2017 menembus Rp3 triliun atau tumbuh 21% dari tahun sebelumnya. Hal ini dikontribusi dari Grand Kamala Lagoon (24%), Grand Shamaya Surabaya (18%), Alton Semarang (11%), Evenciio Depok (10%), Begawan Malang (9%) dan juga kontribusi dari beberapa proyek realti serta commercial lainnya.

Taufik mengatakan, pertumbuhan pemasaran sejalan dengan meningkatnya laba bersih perseroan di 2017 yang mencapai angka Rp 440 miliar.

“Saat ini perseroan masih menunggu hasil audit dari KAP atas kinerja 2017, namun kami yakin dan optimis atas pencapaian angka tersebut,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/1/2018).

Saat ini Laporan Keuangan Tahunan masih dalam proses audit. Taufik mengaku optimistis dengan perencanaan terarah yang selama ini dilakukan perseroan. Arus kas operasi untuk tahun 2017 akan positif sekitar Rp70 miliar, jauh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang minus Rp185 miliar.

“Untuk pengembang yang masih banyak membangun, hal ini merupakan capaian yang luar biasa. Ini dikontribusi karena meningkatnya pembelian bulk dan meningkatnya porsi pembelian dengan hard cash dari produk-produk yang kami luncurkan,” ungkap Taufik.

Penguatan dari sisi arus kas mendorong tercapainya posisi neraca keuangan yang sehat pula. Per 31 Desember 2017 rasio hutang berbunga terhadap modal sekitar 0,75.
Dengan demikian, total utang berbunga perseroan masih berada di bawah 1 kali, posisi ini menunjukkan tingkat leverage perseroan yang sangat terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper