Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi tambang, PT Bukit Asam Tbk., membidik pertumbuhan penjualan batu bara sebesar 18%-20% pada 2018.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan peningkatan penjualan itu diharapkan dapat tercapai seiring dengan peningkatan produksi batu bara sebesar 18%-20% pada 2018.
“Kami juga akan meningkatkan kapasitas produksi tahun depan. Kami sedang menyusun RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) yang akan kami laporkan ke Dirjen Minerba,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (14/12).
Peningkatan produksi batu bara oleh Bukit Asam itu akan ditopang oleh peningkatan kapasitas pengangkutan kereta api. Seperti diketahui, batubara yang diproduksi oleh Bukit Asam juga diangkut menggunakan kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Sampai kuartal III/2017, penjualan batubara Bukit Asam ke pasar domestik mencapai 1,83 juta ton atau naik 20,0% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Porsi penjualan batu bara untuk pasar domestik pada periode Januari-September 2017 sebesar 63,9% dan porsi untuk pasar ekspor sebesar 36,1%.
Peningkatan penjualan tersebut dipengaruhi oleh permintaan ekspor atas batu bara Bukit Asam-48 sebesar 2,19 juta ton serta Bukit Asam-50 sebesar 1,54 juta ton sedangkan permintaan domestik atas batubara Bukitasam-50 meningkat 1,61 juta ton.
Total produksi batu bara Bukit Asam dalam periode Januari-September 2017 mencapai 16,91 juta ton atau meningkat 30,3% dibandingkan dengan 12,98 juta ton pada periode yang sama 2016 sedangkan pembelian mencapai 300.000 ton.
Sementara itu, jumlah batu bara yang diangkut menggunakan kereta api dalam periode Januari- September 2017 mencapai15,79 juta ton atau naik 24,5% dibandingkan dengan 12,68 juta ton pada periode yang sama 2016.