Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi meningkat 15% sepanjang 2017, sehingga turut mendorong kinerja reksa dana saham.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menyampaikan, sejak awal 2017 kinerja SUN memang cukup bagus dengan yield 8%, sehingga reksa dana pendapatan tetap terangkat. Kini harga SUN tenor 10 tahun terus meningkat dan yield mencapai 6,48%.
“Memang surat utang sejak awal tahun memulai dari posisi cukup bagus. Kemudian ada dukungan kondisi makro fiskal maupun moneter. Kemungkinan sampai akhir 2017 juga demikian sehingga turut mengangkat reksa dana pendapatan tetap,” tuturnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/12/2017).
Menurutnya,Indonesia Composite Bond Index (ICBI) pada akhir 2017 dapat mencatatkan pertumbuhan di kisaran 15,5%-16%. Adapun per Selasa (5/12/2017), return ICBI sudah mencapai 15,09%.
Sementara itu, IHSG diperkirakan mencatatkan return 15% sampai penghujung tahun ini, atau mirip seperti kinerja 2016 sebesar 15,32%. Pada Selasa (6/12/2017), indeks mencatatkan return 13,29% menjadi 6.000,47.
Farash berpendapat, reksa dana saham yang berpotensi meningkat sampai akhir 2017 ialah yang memiliki komposisi saham big caps. Dibandingkan tahun sebelumnya, kelompok emiten big caps memiliki proyeksi kinerja yang lebih baik.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, sepanjang 11 bulan pertama 2017, indeks reksa pendapatan juga menjadi jawaran dengan catatan return sejumlah 9,62%. Di peringkat kedua, indeks reksa dana campuran memberikan imbal hasil 6,64%.
Indeks reksa dana saham mencatatkan peningkatan 5,49% per November 2017. Adapun indeks reksa dana pasar uang menunjukkan imbal hasil 4,12%.