Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana perusahaan farmasi, PT Phapros Tbk., menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) akan diwujudkan pada semester II/2018.
Saat ini, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) tersebut telah menyandang status Tbk., tetapi sahamnya tidak tercatat di bursa dan tidak diperdagangkan melalui sistem Bursa Efek Indonesia.
Adapun, dana IPO ditujukan untuk menjalankan sejumlah rencana investasi Phapros.
"IPO tahun depan semester II. Dananya untuk investasi, bukan untuk bayar utang," ujar Didik Prasetyo, Dirut Rajawali Nusantara Indonesia saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (28/11).
Perusahaan yang didirikan pada 1964 ini kini memiliki 13 anak perusahaan dengan 4 pilar bisnis inti, yakni agro industri, farmasi/alat kesehatan, perdagangan & distribusi, dan properti.
Dalam pemberitahuan sebelumnya, Direktur Keuangan RNI Yana Aditya mengungkapkan dana yang diincar dalam PO tersebut sekitar Rp500 miliar-Rp800 miliar.