Bisnis.com, JAKARTA – Harga logam industri kompak mengalami penguatan seiring dengan pemanfaatan momentum pelemahan dolar AS.
Pada perdagangan Jumat (24/11) pukul 09.40 WIB, indeks dolar AS (DXY) turun 0,09 poin atau 0,09% menjadi 93,132. Harga merosot 3 sesi beruntun.
Mata uang dolar AS menjadi mata uang yang dipergunakan dalam perdagangan global. Pelemahan dolar AS akan membuat harga komoditas dalam dolar menjadi lebih murah, sehingga merangsang permintaan dan memicu tingkat harga komoditas lebih tinggi.
Pada saat yang sama, harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 9 poin atau 0,13% menjadi US$6.963 per ton. Harga melanjutkan penguatan setelah pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup menguat US$6.954 per ton.
Harga aluminium meningkat 6 poin atau 0,28% menjadi US$2.113 per ton. Sesi perdagangan sebelumnya ditutup menguat US$2.107 per ton.
Adapun harga seng naik 11 poin atau 0,34% menjadi US$3.238,50 per ton. Perdagangan sebelumnya, harga juga ditutup menguat pada level US$3.238 per ton.
Harga timah meningkat 20 poin atau 0,10% menuju US$19.132 per ton. Sebelumnya, harga timah ditutup menguat US$19,40 per ton.