Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Rig Minyak AS per Jumat (17/11/2017) Stagnan

Barker Hughes melaporkan jumlah rig minyak Amerika Serikat pada pekan ini tidak berubah. Sejumlah analis bahkan memprediksi jumlah rig semakin menyusut pada kuartal IV/2017.
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Barker Hughes melaporkan jumlah rig minyak Amerika Serikat pada pekan ini tidak berubah. Sejumlah analis bahkan memprediksi jumlah rig semakin menyusut pada kuartal IV/2017.

Menurut laporan Barker Hughes, jumlah rig yang menjadi indikator awal produksi AS di masa mendatang pada pekan ini stagnan di level 738 buah. Namun, volume tersebut melonjak dari tahun sebelumnya sebesar 471 rig.

Sebelumnya jumlah rig terus meningkat sepanjang 2017, tetapi kemudian sedikit menurun pada Agustus--Oktober karena sejumlah produsen di Paman Sam memangkas rencana penaikkan porduksi.

Pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2017), harga minyak WTI kontrak teraktif Desember 2017 naik 2,56% atau 1,41 poin menjadi US$56,55 per barel. Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak teraktif Januari 2018 memanas 2,22% atau 1,36 poin menuju US$62,72 per barel.

Ke depannya, diprediksi harga minyak akan mencapai rata-rata US$56 per barel pada 2018. Potensi kenaikan harga membuat sejumlah produsen tertarik memacu suplai.

Berdasarkan data U.S. Energy Information Administration (EIA), produksi minyak AS pada 2017 akan meningkat menjadi 9,2 juta barel per hari (bph) dari 2016 sebesar 8,9 juta bph.

Pada 2018, produksi AS akan mencapai rekor di level 10 juta bph. Volume ini melampaui level tertinggi sebelumnya pada 1970 di kisaran 9,6 juta bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper