Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa China Berakhir Mixed, Indeks Shanghai Composite Menguat 0,1%

Indeks blue-chip CSI300 ditutup melemah 0,2% ke level 4.048,01, sementara indeks Shanghai Composite Index ditutup menguat 0,1% ke posisi 3.415,46.
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berakhir mixed pada perdagangan Rabu (8/11/2017), dengan indeks blue-chip China berbalik melemah terbebani sektor kesehatan dan konsumer ..

Indeks blue-chip CSI300 ditutup melemah 0,2% ke level 4.048,01, sementara indeks Shanghai Composite Index ditutup menguat 0,1% ke posisi 3.415,46.

Seperti dilansir Reuters, pertumbuhan ekspor dan impor China bulan Oktober melambat, menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi negeri tirai bamboo ini mulai mereda setelah bergerak kuat di semester pertama.

Momentum terlihat semakin mengendur setelah pemerintah memberlakukan tindakan keras terhadap pencemaran lingkungan yang menekan tingkat produksi pabrik.

"Gambaran besarnya adalah bahwa pengiriman ekspor dan impor baru-baru ini melunak, sebuah tren yang berlanjut dari bulan lalu," ungkap ekonom Capital Economics China, Julian Evans-Pritchard, seperti dikutip Reuters.

Angka perdagangan tersebut menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di China mulai menunjukkan perlambatan di kuartal ketiga, namun masih tergolong cukup kuat.

Pergerakan indeks sektoral bervariasi, dengan sektor perbankan serta bahan baku ditutup menguat, sedangkan sektor konsumer melemah 0,4%.

Di sisi lain, sektor kesehatan memimpin penurunan tersebut dengan melemah 1,5%, setelah data menunjukkan investor asing melakukan profit taking pada saham-saham medis melalui skema Hong Kong-Shanghai Stock Connect, termasuk saham Jiangsu Hengrui Medicine.

Namun, saham pialang China menguat, karena pelaku pasar mengharapkan perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dari penguatan di pasar saham, dan karena pemerintah berencana mengurangi kepemilikan asing pada perusahaan sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper