Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi informasi dan komunikasi PT Metrodata Electronics Tbk. mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk periode sembilan bulanan 2017 senilai Rp155 miliar, atau tumbuh 36% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp114 miliar.
Kinerja laba yang kuat dari emiten yang memiliki unit bisnis distribusi, solusi dan konsultan teknologi informasi dan komunikasi ini didukung oleh penjualan sebesar Rp7,2 triliun, tumbuh 2,8% atau Rp195 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,04 triliun.
Randy Kartadinata, Sekretaris Perusahaan Metrodata Electronics mengatakan bahwa pasar teknologi informasi dan komunikasi atau TIK ikut tergerus di tengah perlambatan ekonomi tahun ini. Namun, perseroan mampu menunjukkan pertumbuhan kinerja dengan terus melakukan diversifikasi jenis produk yang dijual.
Perluasan penjualan produk emiten dengan kode saham MTDL ini di antaranya adalah notebookgGaming yang menjadi trending di kalangan anak muda, penjualan komponen-komponen peralatan TIK (external hard disk, USB, memory card), penjualan CCTV, dan penjualan merek baru pada beberapa perangkat keras dan lunak lainnya.
“MTDL mampu menjaga pertumbuhannya dengan melakukan strategi yang konsisten, dengan terus menambah segmen produk maupun merek baru. Hal ini dilakukan MTDL untuk menghindari ketergantungan penjualan kepada merek-merek atau produk TIK tertentu,” ungkapnya dalam siaran pers, Senin (30/10/2017).
Perkembangan bisnis TIK sangat dinamis, akibatnya kinerja setiap produk TIK selalu berfluktuasi tergantung pada dinamika pasar dan perkembangan teknologi yang ada.
Untuk itu MTDL terus menambah varian produk yang dijual. Saat ini, MTDL telah menyalurkan lebih dari 60 merek produk TIK dan Smart Phone melalui unit bisnis distribusinya.
Sejalan dengan perkembangan e-commerce dan cloud, perseroan melalui unit bisnis distribusinya juga telah membangun aplikasi channel penjualan melalui platform B2B (Business to Business), di mana aplikasi ini akan memungkinkan para dealer/reseller membeli secara on line.
Perseroan juga telah membangun aplikasi electronic software distribution yang memungkinkan pembeli untuk membeli software secara on line dan mengaktivasinya melalui aplikasi tersebut. Pengembangan aplikasi ini menunjukkan keseriusan perseroan di dalam menjawab perubahan model bisnis akibat perubahan teknologi yang ada.
Sementara itu, unit bisnis solusi dari perseroan yang menjual dan memberikan jasa TIK kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia, telah bertransformasi, dari sebelumnya menjual berdasarkan jenis produk (product centric), sekarang memfokuskan pada penjualan berdasarkan solusi (solution centric).
Hal ini ditujukan untuk memberikan nilai tambah kepada para konsumen perusahaan dalam hal menyediakan solusi yang lebih terintegrasi ketimbang hanya menjual produk. Selain itu, perseroan juga serius mengikuti perkembangan teknologi cloud, security, mobility, big data dan business intelligence bermitra dengan para pemain teknologi tersebut.
Perseroan menginvestasikan keahlian para tenaga konsultan-nya untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi yang ada. Solusi teknologi informasi spesifik yang terkait dengan human capital management (HCM), customer relationship management (CRM), transportation management solutions dan campus solutions juga disediakan oleh Perseroan.
Efisiensi di dalam pengelolaan logistik juga dilakukan perseroan dengan melakukan seleksi lebih ketat di dalam pengadaan persediaan barang. Hal ini mampu menekan biaya bunga sebesar Rp25 miliar selama 3 kuartal tahun 2017.