Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang euro terkoreksi setelah Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) merilis hasil pertemuan pada Kamis lalu.
Pada perdagangan Jumat (27/10) pukul 08.00 WIB, mata uang euro melemah 0,0022 poin atau 0,19% menjadi 1.1629 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,192 poin atau 0,20% menuju 94,804.
Pada hari sebelumnya, euro sempat menguat pada level 1.1829 per dolar AS, sementara indeks dolar AS melesu pada level 93.534 lantaran investor menunggu rincian rencana ECB untuk mengurangi program stimulus pembelian obligasi di tengah tertekannya reli dolar AS.
Gubernur ECB Mario Draghi menyatakan akan mengurangi pembelian aset pada Januari–September 2018. Pernyataan ini direspons dovish oleh para pelaku pasar.
Sebelumnya, pelaku pasar berekspektasi bahwa ECB akan memulai program dalam mengurangi stimulus pembelian obligasi (tapering) akan dimulai pada Oktober ini. ECB akan mengurangi paket pembelian aset bulanan menjadi 30 miliar euro, atau turun 50% dari periode sebelumnya sebesar 60 miliar euro.
Draghi mengungkapkan beberapa optimisme tentang pertumbuhan zona euro pada konferensi persnya. Dia menyatakan tetap berhati-hati tentang inflasi yang lamban akan membutuhkan stimulus lanjutan dalam bentuk pelonggaran kuantitatif/Quantitative Easing (QE) dari ECB.