Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Gedung Tawarkan Saham IPO Rp290-Rp456

PT Wijaya Karya Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menawarkan saham perdana dalam penawaran umum perdana saham (IPO) dengan rentang harga Rp290-Rp456.
Dirut PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) Nariman Prasetyo (kiri) meninjau pembangunan proyek CBD di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/8)./ANTARA-Moch Asim
Dirut PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) Nariman Prasetyo (kiri) meninjau pembangunan proyek CBD di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/8)./ANTARA-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA--PT Wijaya Karya Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menawarkan saham perdana dalam penawaran umum perdana saham (IPO) dengan rentang harga Rp290-Rp456.

Rentang harga itu diumumkan dalam acara paparan publik dan due diligence yang dihadiri oleh para investor pada Kamis (26/10). Wijaya Karya Gedung menawarkan sebanyak-banyaknya 4,46 miliar lembar saham atau sekitar 40% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Wika Gedung Nur Al Fata mengatakan dana hasil IPO itu akan digunakan untuk investasi dan konsensi dengan porsi 70% dan sisanya, sekitar 30%, untuk modal kerja.

Nur mengatakan perseroan memiliki tiga strategi bisnis yaitu bisnis inti (penyedia jasa konstruksi bangunan tinggi), backward integration (terkait industri pracetak, modular dan geoteknik) dan forward integration (investasi dan konsesi untuk memperoleh pekerjaan konstruksi).

“Ketiga strategi bisnis diharap saling memperkuat dan akan menjadi prioritas pengembangan perusahaan. Itu sebabnya alokasi dana IPO untuk investasi dan konsesi porsinya paling besar, karena kami percaya strategi ini akan memberikan dampak bisnis yang signifikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” paparnya.

Perusahaan berencana menyelenggarakan penawaran awal (bookbuilding) mulai Kamis (26/10/2017) hingga Selasa (7/11/2017). Wika Gedung memperkirakan dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 30 November 2017.

Sebelum pencatatan, perusahaan memperkirakan akan melewati sejumlah proses seperti distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan (29 November), penjatahan (28 November), masa penawaran umum (22-24 November) dan tanggal efektif (20 November).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper