Bisnis.com, JAKARTA--PT Wijaya Karya Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menawarkan saham perdana dalam penawaran umum perdana saham (IPO) dengan rentang harga Rp290-Rp456.
Rentang harga itu diumumkan dalam acara paparan publik dan due diligence yang dihadiri oleh para investor pada Kamis (26/10). Wijaya Karya Gedung menawarkan sebanyak-banyaknya 4,46 miliar lembar saham atau sekitar 40% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Wika Gedung Nur Al Fata mengatakan dana hasil IPO itu akan digunakan untuk investasi dan konsensi dengan porsi 70% dan sisanya, sekitar 30%, untuk modal kerja.
Nur mengatakan perseroan memiliki tiga strategi bisnis yaitu bisnis inti (penyedia jasa konstruksi bangunan tinggi), backward integration (terkait industri pracetak, modular dan geoteknik) dan forward integration (investasi dan konsesi untuk memperoleh pekerjaan konstruksi).
“Ketiga strategi bisnis diharap saling memperkuat dan akan menjadi prioritas pengembangan perusahaan. Itu sebabnya alokasi dana IPO untuk investasi dan konsesi porsinya paling besar, karena kami percaya strategi ini akan memberikan dampak bisnis yang signifikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” paparnya.
Perusahaan berencana menyelenggarakan penawaran awal (bookbuilding) mulai Kamis (26/10/2017) hingga Selasa (7/11/2017). Wika Gedung memperkirakan dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 30 November 2017.
Sebelum pencatatan, perusahaan memperkirakan akan melewati sejumlah proses seperti distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan (29 November), penjatahan (28 November), masa penawaran umum (22-24 November) dan tanggal efektif (20 November).