Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongres Partai Komunis China Dimulai, Pasar Asia Hati-hati

Sejumlah bursa saham di Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2017), di tengah sikap hati-hati pasar menjelang penyampaian pidato oleh Presiden China Xi Jinping dalam kongres Partai Komunis.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bursa saham di Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2017), di tengah sikap hati-hati pasar menjelang penyampaian pidato oleh Presiden China Xi Jinping dalam kongres Partai Komunis.

Indeks Topix Jepang naik tipis pada pukul 9.17 pagi waktu Tokyo (pukul 07.17 WIB) bersama dengan indeks S&P/ASX 200 dan indeks Kospi Korea Selatan. Di sisi lain, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3%.

Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific bertambah 0,2% dan indeks MSCI Emerging Market melemah 0,5%, penurunan pertama dalam enam hari.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia bergerak mixed di awal perdagangan, meski sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) mencatatkan rekor barunya.

Para analis memperkirakan sedikit petunjuk reformasi substansial dari kongres partai di China yang hanya berlangsung dua kali selama satu dekade tersebut.

Fokus para investor dalam kongres yang berlangsung selama sepekan itu lebih tertuju pada pernyataan mengenai pengurangan utang, pengurangan kapasitas, serta rencana infrastruktur global negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Sejauh ini pasar terlihat stabil dengan minimnya volatilitas menjelang dimulainya Kongres Partai Komunis China pada hari ini.

Namun, di masa lalu, pertemuan tersebut bertepatan dengan penurunan rata-rata sebesar 3,3% pada indeks Shanghai Composite Index dan 3,3% penurunan lanjutan dalam lima hari perdagangan berikutnya.

Sementara itu, Bloomberg dollar index beringsut lebih rendah. Negosiasi mengenai masa depan North American Free Trade Agreement (NAFTA) diperpanjang sampai kuartal pertama 2018 dalam upaya untuk menyelesaikan perbedaan setelah Kanada dan Meksiko menolak proposal agresif yang diajukan AS.

Hal tersebut menyebabkan performa mata uang peso Meksiko menguat lebih dari 1% pada hari Selasa dan tetap bertahan menguat pada awal perdagangan di Asia hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper