Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 50% pada 2018 mendatang dibandingkan capaian 2017 setelah sukses stock split saham dan menambah modal melalui aksi rights issue.
Pemegang saham emiten ritel di bidang perdagangan smarthphone, gadget dan pulsa isi ulang ini telah menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nominal saham perseroan dari Rp100 menjadi Rp20 per saham serta menggelar rights issue.
Persetujuan tersebut telah diberikan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan pada Senin (16/10/2017) di Jakarta yang dihadiri oleh 83,96% pemegang saham perseroan. Perseroan memperoleh persetujuan bulat atas rencana tersebut dari para pemegang saham.
Jefri Junaedi, Direktur Utama Mitra Komunikasi Nusantara, mengatakan bahwa perseroan berencana melepas 2 miliar saham baru dan 1,75 miliar lembar waran dengan nominal Rp20,- per lembar.
Saat ini, saham perseroan diperdagangkan di kisaran Rp1.440 per saham, meningkat lebih dari 200% sejak akhir Juli tahun ini. Bila stock split dilakukan saat ini, saham perseroan akan diperdagangkan di kisaran Rp288 per saham.
Jefri mengatakan, dengan kisaran harga seetelah stock split tersebut, saham pereroan rencananya akan dilepas dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham. Artinya, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp600 miliar dari aksi korporasi itu.
“Right issue targetnya baru akan rampung pada awal tahun depan. Setelah persetujuan RUPSLB ini kami mulai rampungkan dulu persiapannya. Kemungkinan kami tidak memakai jasa underwriter, kami urus sendiri,” katanya usai RUPSLB, Senin (16/10/2017).
Jefri mengatakan, rights issue tersebut akan memperkuat struktur permodalan perseroan. Emiten dengan kode saham MKNT ini tercatat memiliki total ekuitas senilai Rp208,22 miliar per akhir Juni 2017 lalu. Sementara itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp580,8 miliar.
Dengan modal tersebut, emiten yang pada Kamis (26/10/2017) akan merayakan 2 tahun melantai di BEI ini mampu membukukan penjualan Rp2,86 triliun pada semester pertama tahun ini, meningkat 453% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp516 miliar.
Menurutnya, hingga kuartal ketiga tahun ini, penjualan perseroan sudah mencapai Rp4,8 triliun. Dengan kinerja itu, perseroan optimis bisa mencapai target penjualan Rp6,3 triliun pada akhir tahun ini.
“Dengan adanya rights issue tahun depan, penjualan kita ada kemungkinan meningkat di atas 50% di tahun 2018 karena asumsi kita dengan tanpa rights issue pun kita proyeksikan penjualan 2018 bisa mencapai Rp10 triliun hingga Rp11 triliun. Jadi, dengan rights issue pasti akan lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Adapun, 70% dari dana hasil rights issue perseroan atau sekitar Rp420 miliar akan digunakan untuk penguatan modal kerja anak perusahaan, yakni PT Mitra Sarana Berkat. Selama ini, 95% omset perseroan dikontribusikan oleh anak perusahaan ini.
Anak usaha ini memiliki lima entitas anak di bidang perdagangan pulsa, salah satunya yakni PT Graha Planet Nusantara yang baru diakuisisi perseroan sebulan yang lalu. Tiga entitas anak lainnya baru diakusisi Februari lalu, sementara satu entitas anak lainnya baru akan beroperasi akhir tahun ini.