Bisnis.com, JAKARTA - Untuk meningkatkan pendapatan, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) telah menambah 50 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Adapun realisasi belanja modal investasi baru bus AKAP dan rekondisi bus lama sebesar Rp103,07 miliar. Andy Porman Tambunan, Sekretaris Perusahaan Eka Sari Lorena Transport mengungkapkan dana tersebut untuk dibelikan 50 bus AKAP baru. "50 unit bus baru AKAP," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/10).
Selain membeli 50 bus AKAP, emiten bersandi saham LRNA ini juga menggunakan dana dari penerbitan saham perdana untuk realisasi belanja modal, fasilitas atau infrastruktur Depo dan workshop Busway Transjakarta di Ceger, Jakarta Timur atau sebesar Rp4,52 miliar.
Emiten transportasi darat ini juga menggunakan dana senilai Rp3,82 miliar untuk modal kerja. Bila ditotal, jumlah realisasi penggunaan dana penerbitan saham perdana LRNA mencapai senilai Rp111,42 miliar atau 87% dari total dana yang diperoleh dari penawaran umum saham.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, jumlah penjualan atau pendapatan usaha mencapai Rp51,49 miliar, tergerus 14,09% dari posisi Rp59,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, rugi komprehensif yang diatribusikan ke entitas induk Lorena mencapai Rp17,66 miliar hingga semester I/2017, tergerus 40,15% dari posisi Rp12,6 miliar bila dibandingkan semester I/2016.
Hingga Juni 2017, nilai kas dan setara kas mencapai Rp17,06 miliar. Total aset hingga Juni 2017 mencapai Rp292,61 miliar, terdiri dari liabilitas Rp59,92 miliar dan ekuitas mencapai Rp232,61 miliar.
Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham tergerus 115 poin, atau tergerus 52% dari posisi Rp220 per saham pada akhir Desember 2016 menjadi Rp105 per saham.
Eka Sari Lorena (LRNA) Tambah 50 Bus AKAP
Untuk meningkatkan pendapatan, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) telah menambah 50 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Riendy Astria
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

14 menit yang lalu
More Opportunities in Unilever Indonesia (UNVR)

43 menit yang lalu
World Bank and IMF Slash Indonesia’s 2025 Growth Forecast to 4.7%
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

24 menit yang lalu
Astra Agro (AALI) Punya Presdir Baru, Ini Rekam Jejak Djap Tet Fa

28 menit yang lalu
Prabowo Banyak Tegur Direksi Jadi Alasan Town Hall Danantara Tertutup
42 menit yang lalu
Pilah-Pilih Saham Royal Dividen 2025, Mana yang Menarik?

51 menit yang lalu
Musim Panen Dividen jadi Pendorong IHSG Jangka Pendek
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
