Bisnis.com, JAKARTA – Minyak menguat menyusul sinyal sejumlah eksportir minyak mentah terbesar di dunia untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan pasokan.
Arab Saudi telah berjanji untuk mengurangi pasokan pada November 2017 sebanyak yang diminta. Negara kerajaan tersebut mengurangi produksi dan ekspornya sekitar 1 juta barel per hari.
Kepala Strategi Komoditas Global di TD Securities Bark Melek mengatakan, OPEC dan Rusia sedang memikirkan kemungkinan mengambil tindakan tegas untuk mengangkat pasar dalam upaya pemangkasan produksi.
“Pasar semakin yakin bahwa ada pertanda pengikisan kelebihan pasokan,” kata Melek seperti dilansir Bloomberg, Rabu (11/10).
Survei Bloomberg menunjukkan penyusutan persediaan minyak mentah AS sebesar 2,4 juta barel pekan lalu, sementara stok sulingan turun sebesar 1,9 juta barel.
Macquarie Bank mengungkapkan, OPEC mungkin akan memperpanjang pemotongan output sampai setidaknya kuartal III/2018 dan mungkin sampai akhir 2018.
Pada perdangangan Rabu (11/10) pukul 07:30 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) stagnan pada level US$50,92 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,04 poin atau 0,07% menuju level US$56,57 per barel.