Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Terbitkan SPN Cash Mismatch

Pemerintah kemungkinan tahun ini akan mulai merilis seri Surat Berharga Negara dengan tenor beragam kurang dari setahun untuk menutupi kebutuhan cash mismatch antara kebutuhan anggaran mendesak dengan ketersedian anggaran pendapatan negara.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan  (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah kemungkinan tahun ini akan mulai merilis seri Surat Berharga Negara dengan tenor beragam kurang dari setahun untuk menutupi kebutuhan cash mismatch antara kebutuhan anggaran mendesak dengan ketersedian anggaran pendapatan negara.

Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, mengatakan seri tersebut tergolong ke dalam Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang tenornya bisa hanya beberapa minggu, tergantung kebutuhan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan.

Selama ini, seri-seri SPN yang dilelang pemerintah memiliki tenor bulat, yakni 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan atau 12 bulan. Seri-seri tersebut diterbitkan rutin dengan target yang jelas untuk menutupi defisit anggaran tahun berjalan yang telah ditentukan.

Kendati dimungkinkan untuk beragam tenor hingga 12 bulan, tetapi menurutnya, SPN cash mismatch tersebut hanya akan diterbitkan dengan tenor kurang dari 3 bulan sebab pemerintah sudah memiliki instrumen untuk 3 bulan.

Seri tersebut diterbitkan terutama untuk menutupi kebutuhan mendesak jangka pendek. Menurutnya, pihaknya lebih banyak mengambil peran untuk mengatur jadwal penerbitannya saja, sementara kebutuhannya tergantung permintaan dari Ditjen Perbendaharaan.

“Tahun ini kemungkinan bisa [mulai menerbitkan SPN cash mismatch]. Dari sisi peraturan sudah memungkinkan untuk terbitkan instrumen itu,” katanya, Jumat (29/9/2017).

Loto mengatakan, pihaknya siap bila sewaktu-waktu Ditjen Perbendaharaan membutuhkan anggaran mendesak untuk pembayaran belanja ketika pendapatan pajak belum masuk. Pihaknya juga sudah memberi penjelasan pada para dealer utama pemerintah agar tidak curiga ketika pemerintah menerbitkan instrumen tersebut.

“Itu suatu bisnis yang biasa di suatu negara, bukan berarti pemerintah tidak ada uang. Itu hanya cash mismatch, artinya aliran penerimaan pajak itu datangnya belakangan, sementara kebutuhan pengeluaran sudah di depan mata,” katanya.

Menurutnya, penerbitan instrumen tersebut bisa dilakukan di kuartal mana pun sepanjang tahun, tergantung kebutuhan riil dari pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper