Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham acuan China berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (20/9/2017), di tengah ekspektasi bahwa pemerintah Beijing akan mempertahankan stabilitas dalam pasar finansial menjelang agenda kongres partai.
Indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,27% atau 10,32 poin di level 3.842,44, setelah dibuka turun 0,05% atau 1,96 poin di posisi 3.830,15.
Adapun indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,27% atau 9,15 poin di level 3.365,99, setelah dibuka turun 0,14% atau 4,66 poin di posisi 3.352,18.
Baik indeks Shanghai Composite dan CSI300 berakhir melemah kemarin dan telah diperdagangkan di kisaran sempit selama tiga pekan terakhir.
Menjelang penyelenggaraan kongres Partai Komunis bulan depan, Presiden China Xi Jinping telah menyerukan kepada pihak keamanan bahwa stabilitas adalah prinsip mutlak yang perlu ditangani melalui tindakan tegas.
Sementara itu, UBS Securities mempublikasikan sebuah survei yang menunjukkan bahwa para pemimpin bisnis China secara keseluruhan memiliki pandangan positif untuk enam bulan ke depan. Mayoritas perusahaan berencana untuk meningkatkan belanja modal tahun depan.
“Kami percaya optimisme lebih tinggi yang diungkapkan perusahaan-perusahaan besar sebagian disebabkan oleh pengurangan kapasitas dan pembatasan produksi yang terus berlanjut,” ujar pakar strategi UBS, Gao Ting, seperti dikutip dari Reuters.
Hal itu, lanjutnya, juga didukung lebih kuatnya perlindungan lingkungan yang cenderung menguntungkan perusahaan-perusahaan besar pada industri yang terdampak.
Saham-saham perusahaan bahan baku dan konsumen memimpin penguatan menjelang datangnya hari libur nasional selama sepekan (Golden Week) untuk mendorong permintaan konsumen.
Sementara itu, performa produsen mobil ramah lingkungan memperpanjang penguatannya di tengah euforia untuk kendaraan ‘berbahan bakar baru’. Saham BYD Co. Ltd. naik 8% dan telah menguat 24,1% sejak wacana tentang larangan penggunaan bahan bakar petroleum dimulai.