Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. telah merilis medium term notes (MTN) senilai Sin$150 juta.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengungkapkan kupon yang ditawarkan kepada investor mencapai 4,85% per tahun. Adapun tenor MTN emiten bersandi saham CTRA mencapai 4 tahun.
"Baru saja closing. Pembelinya sebagian besar investor dari Singapura," ungkapnya.
Harun mengungkapkan, dana dari MTN tersebut sebagian besar akan digunakan untuk refinancing. Sebelumnya, emiten properti ini telah merilis MTN di Singapura senilai Sin$65 juta.
Saat itu, MTN senilai Sin$65 juta diris oleh Ciputra Properti (CTRP) yang kemudian setelah merger menjadi CTRA.
Sebelumnya, Direktur Utama Ciputra Development Candra Ciputra mengungkapkan akan menerbitkan MTN senilai Sin$60 juta pada akhir 2017. Namun, jumlah yang diterbitkan lebih tinggi dari rencana awal.
Alasan CTRA lebih memilih instrumen MTN ketimbang obligasi korporasi adalah dalam penerbitan MTN Grup Ciputra tidak perlu menjaminkan aset. Bila Ciputra menerbitkan obligasi rupiah, katanya, perseroan harus menjaminkan aset.
Candra menuturkan rencana penerbitan MTN adalah untuk kebutuhan ekspansi pada 2018. Pengalaman Grup Ciputra dalam menerbitkan MTN menjadi pertimbangan bagi investor untuk mengoleksi instrumen keuangan tersebut.
Dia mengungkapkan investor akan lebih nyaman bila penerbit MTN memiliki pengalaman baik dalam merilis instrumen tersebut.
Sebagai informasi, raihan marketing sales CTRA hingga Agustus 2017 mencapai 45,29% dari target 2017. Target marketing sales emiten bersandi saham CTRA hingga akhir tahun mencapai Rp8,5 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2017, nilai pendapatan CTRA mencapai Rp2,82 triliun, tergerus tipis 1,74% dari posisi Rp2,87 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sumber pendapatan CTRA paling besar dari penjualan rumah hunian dan ruko senilai Rp1,48 triliun.
Lalu disusul penjualan apartmen, kantor dan kapling masing-masing senilai Rp344,35 miliar, Rp104,69 miliar dan Rp83,56 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan usaha dengan total Rp812,78 miliar.
Komposisi pendapatan usaha berasal dari pusat niaga Rp354,37 miliar, hotel Rp222,54 miliar, rumah sakit Rp75,75 miliar, kantor Rp58,14 miliar, lapangan golf Rp14,59 miliar, dan lain-lain senilai Rp87,36 miliar.