Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Terkoreksi Jelang Rilis Data Inflasi AS

Pergerakan indeks dolar AS terpantau terkoreksi pada perdagangan pagi ini, Kamis (14/9/2017), menjelang rilis data inflasi yang diharapkan memberi petunjuk mengenai periode penaikan suku bunga The Federal Reserve berikutnya.
Karyawan sebuah bank memegang mata uang dollar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (11/1/2017)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan sebuah bank memegang mata uang dollar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (11/1/2017)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau terkoreksi pada perdagangan pagi ini, Kamis (14/9/2017), menjelang rilis data inflasi yang diharapkan memberi petunjuk mengenai periode penaikan suku bunga The Federal Reserve berikutnya.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,10% atau 0,089 poin ke 92,431 pada pukul 09.41 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,14% atau 0,125 poin di level 92,395, setelah pada perdagangan Rabu (13/9) berakhir menguat 0,69% di posisi 92,520.

Meski terkoreksi, dolar AS masih bergerak di kisaran level tertingginya dalam empat pekan terhadap yen. Nilai tukar yen terpantau stagnan di posisi 110,49 per dolar AS pada pukul 09.51 WIB, setelah berakhir melemah 0,29% kemarin.

Fokus jangka pendek pasar saat ini adalah data inflasi AS yang akan sangat dicermati oleh bank sentral AS The Fed sebagai pertimbangan untuk menaikkan suku bunga berikutnya.

“Pasar telah bergerak sedikit ke sisi dovish dalam hal ekspektasi The Fed, jadi jika misalkan angka inflasi AS ternyata sedikit lebih kuat dari perkiraan, maka saya pikir akan membantu menambahkan sedikit lebih banyak terhadap rebound dolar,” kata Heng Koon How, kepala strategi pasar untuk United Overseas Bank di Singapura, seperti dikutip Reuters.

Indeks harga konsumen inti AS diperkirakan akan meningkat 1,6% secara basis tahunan pada Agustus. The Fed memiliki target inflasi sebesar 2%, sedangkan serangkaian data inflasi sebelumnya telah menekan ekspektasi penaikan suku bunga sekaligus membebani dolar.

Setelah data inflasi AS, pasar finansial selanjutnya akan memperhatikan keputusan kebijakan moneter Bank of England (BoE). Para pembuat kebijakan BoE diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunganya di posisi 0,25%.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

14/9/2017

(Pk. 09.41 WIB)

92,431

(-0,10%)

13/9/2017

92,520

(+0,69%)

12/9/2017

91,882

(+0,01%)

11/9/2017

91,875

(+0,57%)

8/9/2017

91,352

(-0,34%)

 

 

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper