Bisnis.com, JAKARTA - Grup Rajawali siap untuk menggunakan dana senilai Rp8,55 triliun dari hasil divestasi saham dua entitas yakni PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) untuk menggarap sektor infrastruktur.
Satrio Tjai, Managing Director PT Rajawali Corpora mengungkapkan, Grup Rajawali ini sangat tertarik pada sektor infrastruktur. Perseroan baru saja melepas kepemilikan saham di PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).
"Kami akan mempelajari setiap peluang bisnis yang ada. Infrastruktur kami tertarik," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (12/9/2017).
Ketertarikan Grup Rajawali ini dalam bisnis infrastruktur bukan tidak beralasan. Satrio mengungkapkan, bisnis infrastruktur memberikan return yang baik dan bisa berkontribusi terhadap ekonomi domestik. Akan tetapi, pihaknya masih enggan menyebutkan daerah dan proyek infrastruktur yang tengah dibidik.
Nilai divestasi saham di META mencapai Rp1,78 triliun. Dia mengungkapkan, kepemilikan di META sangat kecil dan Rajawali menjadi minoritas, sehingga kondisi itu membuat perseroan tidak maksimal.
Pada pekan lalu, Grup Rajawali melalui PT Hijau Makmur Sejahtera telah melepas kepemilikan sahamnya di META sebesar 21% atau sebanyak 3,2 miliar lembar saham kepada PT Matahari Kapital Indonesia (MKI).
Pelepasan saham milik Grup Rajawali itu dilakukan pada waktu yang tepat ketika pemerintah sedang mempercepat pembangunan sektor infrastruktur saat ini, guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan akses infrastruktur kepada masyarakat di tanah air. Adapun penjualan dilakukan di harga Rp270 per lembar saham.
Satrio menjelaskan keputusan melepas kepemilikan di Nusantara Infrastructure tidak menutup kemungkinan untuk kembali berinvestasi di sektor infrastruktur apabila ada peluang.
Dia menuturkan, akan terus mengembangkan peluang usaha yang memenuhi kriteria bisnis internal Grup Rajawali yang mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional dan stakeholders lainnya.
Sebelum melepas kepemilikan saham di META, Grup Rajawali sebelumnya melepas 37% saham di BWPT kepada anak usaha Federal Land Development Authority (Felda) dengan nilai transaksi senilai Rp6,77 triliun.
Saat ini, kepemilikan PT Rajawali Capital International tinggal 37,64% di BWPT. Dia mengungkapkan, Grup Rajawali masih menjadi pemegang pengendali dan perseroan masih akan terus mengembangkan sektor sawit.