Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi beton, PT Wijaya Karya Beton Tbk., membukukan kontrak baru Rp3,3 triliun sepanjang Januari-Juli 2017 atau 47% dari target Rp7 triliun sepanjang tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni mengatakan kontrak baru itu berasal dari sejumlah proyek seperti kereta ringan (LRT) Jakarta berupa girder dan bantalan jalan rel senilai Rp139 miliar. Kontrak lainnya berasal dari tambahan pracetak untuk proyek jalan tol ruas Porong-Gempol Rp106 miliar.
“Dari bidang energi, menyuplai untuk proyek Pengembangan Tangguh batch 2 senilai Rp32 miliar, power plant Mitshui Eng senilai Rp29 miliar. Selebihnya pekerjaan di bidang yang sama (infrastruktur dan energi) yang dikerjakan oleh swasta atau BUMN lainnya,” kata Yuherni ketika dihubungi, Rabu (23/8) malam.
Seperti diketahui, target kontrak baru Rp7 triliun itu merupakan target baru setelah revisi atau meningkat dibandingkan dengan Rp6,2 triliun target sebelumnya. Target itu direvisi karena perusahaan memperkirakan akan mendapatkan lebih banyak kontrak pada 2017.
Pada saat ini, belum dapat diketahui pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari kontrak baru itu pada semester I/2017 karena Wika Beton belum menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2017.
Sampai kuartal I/2017, pendapatan usaha Wika Beton mencapai Rp729,32 miliar atau turun dibandingkan dengan Rp732,52 miliar pada kuartal I/2016. Dari kinerja itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp51 miliar pada kuartal I/2017.
Salah satu proyek besar yang mendapatkan pasokan beton dari perusahaan adalah jembatan simpang susun Semanggi di Jakarta. Jembatan itu telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2017.