Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Kantongi Kontrak Baru Rp25,4 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru Rp26,8 triliun dalam periode Januari-Juli 2017 atau bertambah Rp1,4 triliun dibandingkan dengan Rp25,4 triliun pada Januari-Juni 2017.
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru Rp26,8 triliun dalam periode Januari-Juli 2017 atau bertambah Rp1,4 triliun dibandingkan dengan Rp25,4 triliun pada Januari-Juni 2017. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, kontrak baru itu termasuk perolehan kontrak dari proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) fase I.

“Realisasi perolehan kontrak baru pada Juli 2017 antara lain pembangunan Kampus Sam Ratulangi Manado [Rp218,5 miliar], Groundsill Bojonegoro [Rp178,9 miliar], dan pembangunan CY dan Reklamasi Terminal Peti Kemas Kendari New Port [Paket 2] [Rp134,3 miliar],” paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/8/2017).

Berdasarkan lini bisnisnya, konstruksi dan energi berkontribusi paling besar terhadap perolehan kontrak baru emiten bersandi saham ADHI itu dengan porsi 92,6% dan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah dengan porsi 82,5%, BUMN sebesar 8,2%, sedangkan swasta atau lainnya sebanyak 9,3%. Sementara itu, berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan, jembatan,dan LRT sebanyak 74,9%, proyek gedung sebanyak 16,3%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 8,8%.

Sebagai gambaran, Adhi Karya menargetkan kontrak baru sebesar Rp21,4 triliun pada 2017 di mana lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1%, energi (EPC) 11,3%, properti 11,5%, dan industri sebesar 2,1%. 

Perusahaan telah membukukan pendapatan usaha Rp5,2 triliun pada semester I/2017 atau meningkat 65,6% dibandingkan dengan Rp3,1 triliun pada semester I/2016. Dari pendapatan itu, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp131,3 miliar pada semester I/2017 atau meningkat 136,4% dibandingkan dengan Rp55,5 miliar pada semester I/2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper