Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir turun lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Kamis (10/8/2017), mengekor pelemahan pada pasar regional di tengah berlanjutnya ketegangan seputar Korea Utara serta aksi profit taking saham.
Indeks Hang Seng ditutup merosot 1,13% atau 313,09 poin di 27.444, setelah dibuka dengan kenaikan 0,12% atau 34,27 poin di posisi 27.791,36.
Sebanyak 9 saham menguat, 39 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 49 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.
“Pelemahan tersebut mencerminkan aksi ambil untung dan meningkatnya kewaspadaan di antara investor di tengah meningkatnya tensi antara AS dan Korea Utara,” ujar Sam Sam, Analis South China Financial di Hong Kong, seperti dikutip dari Reuters.
Ketegangan geopolitik bergema ke seluruh pasar global, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa rezim Kim Jong-un akan menghadapi serangan militer yang menghancurkan jika terus mengancam AS.
Korea Utara pun mengutarakan rencananya meluncurkan serangan rudal ke Guam, menyusul pernyataan keras Trump tersebut.
Saham Wharf Holdings Ltd./The yang anjlok 7,03% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan hari ini.
Pada hari Rabu (9/8), saham Wharf melonjak 14% ke level penutupan tertinggi HK$79,65 akibat pemberitaan bahwa unitnya, Wharf Real Estate Investment Co Ltd, akan mengajukan permohonan untuk listing terpisah.
Pelemahan saham Wharf Holdings diikuti oleh Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. (-4,30%) dan Industrial & Commercial Bank of China Ltd. (-2,67%).
Saham Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd. ikut anjlok pasca rilis laporan kuartal kedua yang mengindikasikan penurunan sebesar 14% pada segmen komoditasnya.
Pergerakan Indeks Hang Seng
Tanggal | Level | Perubahan |
10/8/2017 | 27.444,00 | -1,13% |
9/8/2017 | 27.757,09 | -0,35% |
8/8/2017 | 27.854,91 | +0,59% |
7/8/2017 | 27.690,36 | +0,46% |
4/8/2017 | 27.562,68 | +0,12% |
Sumber: Bloomberg