Bisnis.com, JAKARTA--PT Patra Jasa, korporasi hotel milik BUMN minyak dan gas PT Pertamina (Persero), sedang memproses izin penawaran umum perdana saham (IPO) kepada pemegang saham.
Aksi korporasi itu bakal dilakukan oleh perusahaan berusia 42 tahun itu pada semester I/2018. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Rizki Hasan mengatakan IPO itu akan dilakukan karena perusahaan butuh dana besar untuk perluasan usaha.
Rizki mengatakan rencana IPO itu masuk ke dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) yang sudah disampaikan kepada Pertamina selaku pemegang saham mayoritas. “Rencana itu sudah disampaikan. Tinggal eksekusi,” katanya ditemui Senin (24/7) malam.
Rizki belum bersedia menyebutkan target dana dari penjualan saham kepada investor melalui Bursa Efek Indonesia tersebut. Menurutnya, perusahaan masih mengkaji data-data untuk keperluan IPO itu.
Pada saat ini, sambung Rizki, nilai ekuitas Patra Jasa sebesar Rp400 miliar. Perusahaan menargetkan pendapatan Rp580 miliar dan laba bersih Rp91 miliar pada 2017. Sampai semester I/2017, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp339 miliar dan laba bersih sebelum pajak Rp25 miliar.
Rizki mengatakan pihaknya berencana memperbesar aset Patra Jasa sebesar 5 kali lipat menjadi Rp7 triliun dalam waktu 5 tahun mendatang dari Rp1,5 triliun pada saat ini.