Bisnis.com, JAKARTA—Belum beranjaknya dolar AS dari zona negatif membuat mata uang global lainnya menarik untuk dikoleksi, terutama euro (EUR). Bahkan, EUR diprediksi mencapai level 1,20 per dolar AS pada akhir 2017 atau awal 2018.
Pada perdagangan Jumat (21/7) pukul 18.08 WIB indeks dolar AS merosot 0,162 poin atau 0,17% menuju 94,11. Ini merupakan level terendah sejak Oktober 2015.
Research and analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan mata uang yang paling menarik dikoleksi dalam jangka panjang ialah euro (EUR). Pasalnya, European Central Bank (ECB) kembali membuat pernyataan yang bernada hawkish.
Pejabat ECB menyatakan pihaknya akan membahas soal pemangkasan stimulus moneter pada kuartal September 2017. Hal ini mengindikasikan berkurangnya suplai EUR, sehingga harganya menanjak.
“Mata uang yang paling menarik dikoleksi saat ini ketika dolar melemah adalah EUR. Bahkan ada yang memprediksi nilainya bisa mencapai 1,20 per dolar AS pada akhir 2017 atau awal 2018,” tuturnya kepada Bisnis.com, Jumat (21/7/2017).
Pada perdagangan Jumat (21/7) pukul 18.29 WIB, EUR naik 0,0015 poin atau 0,13% menuju 1,6496 per dolar AS. Ini merupakan level tertinggi sejak 14 Januari 2015 di posisi 1,1789 per dolar AS.